China berhasil meluncurkan pesawat luar angkasa eksperimental yang bisa digunakan kembali menuju orbit pada Jumat lalu. Setelah dua hari berada di orbit, pesawat rahasia tersebut berhasil mendarat di lokasi yang telah ditetapkan pada Minggu (6/9).
Xinhua News Agency melaporkan China mengembangkan teknologi pesawat luar angkasa yang bisa digunakan kembali ini untuk menyediakan metode perjalanan bolak-balik ke luar angkasa yang lebih hemat.
Dikutip detikINET dari The Telegraph, Selasa (8/9/2020) pesawat antariksa dan misi ini dikembangkan dengan sangat rahasia. Bahkan media resmi pemerintah China belum menerbitkan foto atau rekaman video proses peluncuran dan pendaratan pesawat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Detail tentang teknologi yang diuji coba masih belum diungkap. Belum diketahui apa yang berhasil dicapai pesawat antariksa tersebut atau bagaimana perjalanannya di orbit.
Tapi setidaknya ada sedikit detail tentang peluncuran pesawat antariksa misterius tersebut. Pesawat ini diluncurkan ke orbit menggunakan orbit menggunakan roket Long March 2F dari Jiuquan Satellite Launch Center.
Artinya wahana ini belum bisa meluncur sendiri karena masih harus mengandalkan roket untuk membawanya ke orbit.
Namun netizen di media sosial China banyak mengeluarkan spekulasi tentang pesawat antariksa ini. Ada yang menyamakannya dengan X-37B pesawat otonom buatan Boeing untuk Angkatan Udara Amerika Serikat yang bisa mengudara di orbit dalam waktu lama sebelum mendarat ke Bumi dengan sendirinya.
Tidak diketahui apakah pesawat antariksa eksperimental yang diluncurkan China merupakan pesawat dengan fixed-wing seperti kapal ulang alik milik AS. Jika lebih mirip dengan X-37B, maka ukurannya hanya seperlima dari kapal ulang alik.
Baca juga: Bulan Jadi Berkarat Gara-gara Bumi! |
Tiga tahun yang lalu, China memang bertekad untuk meluncurkan pesawat antariksa pada tahun 2020 yang bisa terbang seperti pesawat biasa dan bisa digunakan berkali-kali, agar bisa meningkatkan frekuensi peluncuran dan menurunkan biayanya.
China Aerospace Science and Technology Corporation juga berharap akan bisa menyiapkan pesawat luar angkasa pada tahun 2025, yang akan dikhususkan untuk wisata antariksa.
(vmp/fay)