.webp)
Gempa sering mengguncang di Tanah Air, yang terbaru adalah di Pacitan, Jawa Timur dengan magnitudo 5,0. Kamu mesti tahu nih berbagai istilah kegempaan.
Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempa. Sementara magnitudo gempa adalah sebuah besaran yang menyatakan secara jelas tentang seberapa besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempa.
Sebelumnya, kekuatan gempa sering disebutkan dengan Skala Richter. Namun kini di Indonesia, baik itu BMKG ataupun BNPB menjabarkan gempa dengan magnitudo-nya, karena dirasa lebih relevan dengan dampak gempa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali lagi soal magnitudo gempa, diberikan batas tertinggi rata-rata 7 SR. Melansir USGS, MegaQuakes dengan magnitudo 10 atau lebih biasanya tidak akan terjadi. Sementara itu, gempa bumi terbesar yang pernah ada adalah yang terjadi di Chile, 22 Mei 1960 dengan magnitudo 9,5.
Bagaimana efek dari skala magnitudo gempa? Berikut ini perkiraannya sebagaimana mengutip Michigan Tech:
Skala Magnitudo Gempa Bumi
- 2,5 atau kurang >> biasanya tidak terasa, tetapi dapat direkam dengan seismograf
- 2,5-5,4 >> sering dirasakan, tetapi hanya menyebabkan kerusakan kecil
- 5,5-6,0 >> dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan struktur lainnya
- 6,1-6,9 >> dapat menyebabkan banyak kerusakan di daerah berpenduduk padat
- 7,0-7,9 >> gempa bumi besar dengan kerusakan serius
- 8,0 atau lebih besar >> gempa hebat. Dapat menghancurkan komunitas di dekat pusat gempa.
Gempa bumi juga diklasifikasikan dalam kategori mulai dari kecil hingga besar, tergantung pada besarnya.
Kelas besarnya gempa antara lain:
Besar = 8 atau lebih
Mayor = 7-7,9
Kuat = 6-6,9
Sedang = 5-5,9
Ringan = 4-4,9
Minor = 3-3,9
(ask/fay)
