Retina Rusak hingga Buta, Bahaya Lihat Gerhana Matahari Cincin pakai Mata Telanjang
Hide Ads

Retina Rusak hingga Buta, Bahaya Lihat Gerhana Matahari Cincin pakai Mata Telanjang

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 21 Jun 2020 11:38 WIB
Muslim women watch a solar eclipse through special glasses at the campus of the Faculty of Astronomy of Muhammadiah University of North Sumatra (UMSU) in Medan, Indonesia, Thursday, Dec. 26, 2019. People along a swath of southern Asia gazed at the sky in marvel on Thursday at a
Perhatian! Jangan Amati Gerhana Matahari Cincin dengan Mata Telanjang. Foto: AP Photo/Binsar Bakkara
Jakarta -

Pada hari ini, Minggu (21/6/2020) akan terjadi fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC). Masyarakat pun diimbau untuk tidak mengamatinya dengan mata telanjang.

Untuk wilayah Indonesia, tidak merasakan langsung GMC, melainkan gerhana matahari sebagian. Adapun fenomena GMC kali ini bertepatan dengan Cincin Api Solstis.

Risiko kerusakan permanen pada retina hingga kebutaan bisa jadi sinyal bahaya bagi kalian yang masih ngeyel menyaksikan gerhana matahari, seperti yang akan berlangsung pada siang ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Untuk menyaksikan gerhana matahari secara langsung, disarankan untuk menggunakan filter khusus pengamatan Matahari yang mampu menapis 99,999% cahaya Matahari," ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto.

Alat bantuan seperti kacamata gerhana sampai teleskop atau binokular bisa menjadi pilihan detik-detik Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam garis lurus ini. Memanfaatkan bayangan dari Matahari juga pun bisa jadi alternatifnya.

Selain itu, mengamati melalui live streaming yang disediakan berbagai pihak jadi opsi lainnya. Terkait live streaming ini, Lapan Kupang dan Pontianak turut menyiarkan yang bisa diakses di YouTube.




(agt/rns)