"Sebagian bisa digunakan untuk darurat mungkin menjelang akhir tahun ini. Kami yakin di musim gugur atau musim dingin tahun ini (tersedia) jika dibutuhkan untuk darurat," klaimnya.
Sebelumnya, Zhong menyebut riset mengenai vaksin Corona di China termasuk yang paling top di dunia. "Sejauh ini, kita memiliki 5 vaksin (COVID-19) yang masuk dalam fase II trial klinis. Kita tidak tertinggal dari negara lain," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain penelitian vaksin, ilmuwan China juga giat menulis di jurnal ilmiah tentangnya. Sampai 10 Mei, total 2.151 artikel tentang COVID-19 telah dipublikasikan di jurnal terkemuka dan ilmuwan China disebut banyak berkontribusi.
"China berkontribusi 650 di antaranya, sekitar sepertiga, banyak yang dipublikasikan di jurnal top. Artikel itu menyediakan panduan untuk mengendalikan pandemi," kata Zhong.
"Tulisan ilmiah kita tidak hanya ditujukan buat China, tapi juga seluruh dunia," imbuhnya. Studi antara lain dilakukan untuk mencari asal muasal virus Corona.
Adapun salah satu kandidat paling menjanjikan di negara itu adalah buatan Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing. Ilmuwan perusahaan itu mengklaim sudah berhasil uji vaksin Corona pada monyet dan berlanjut ke manusia.