Bill Gates Ungkap 4 Pelajaran dari Flu Spanyol untuk Lawan COVID-19
Hide Ads

Bill Gates Ungkap 4 Pelajaran dari Flu Spanyol untuk Lawan COVID-19

Fitraya Ramadhanny - detikInet
Rabu, 03 Jun 2020 06:02 WIB
PARIS, FRANCE - JUNE 27:  Bill Gates, the co-Founder of the Microsoft company and and co-Founder of the Bill and Melinda Gates Foundation, delivers a speech during a press conference at the Solidays festival, on June 27, 2014 in Paris, France. Bill Gates visited the 16th edition of the Solidays music festival, dedicated to the fight against AIDS.  (Photo by Thierry Chesnot/Getty Images)
Bill Gates Ungkap 4 Pelajaran dari Flu Spanyol (Foto: Getty Images/Thierry Chesnot)

2. Masalah kejujuran


Bill Gates mengatakan saat pandemi Flu Spanyol tahun 1918, para pemimpin politik bahkan komisi kesehatan, menutup-nutupi kabar buruk untuk menghindari kepanikan masyarakat. Namun masyarakat melihat teman dan tetangga mereka meninggal.

Suami dari Melinda Gates ini menyitir ucapan John M Barry, bahwa pemerintah harus menjaga kepercayaan publik. "Caranya jangan mengubah dan memanipulasi informasi," kata dia.


3. Peran filantropi


Di saat pandemi filantropi memegang peranan penting. Kedermawanan menjadi kunci untuk mengatasi krisis akibat pandemi. Waktu Flu Spanyol, ada bantuan dari John D Rockefeller, John Hopkins dll.

Bantuan dana itu akhirnya mengubah dunia kedokteran dan ilmu pengetahuan di awal abad ke-20. Lahirlah ratusan ribu tenaga medis profesional untuk merawat orang sakit dan menata kesehatan masyarakat.

Inilah rupanya alasan Bill Gates tidak ragu menggelontorkan uang melalui Bill and Melinda Gates Foundation untuk mengatasi COVID-19.


4. Pandemi membuat manusia sadar diri


Meskipun dengan upaya luar biasa dan gelontoran uang dari Rockefeller Institute, John Hopkins University dll, ilmuwan tidak pernah menemukan vaksin Flu Spanyol tepat waktu. Baru pada tahun 1933 ilmuwan baru tahu kalau pandemi itu akibat virus, bukan bakteri.

"Saat ini juga kita punya banyak peralatan untuk menciptakan vaksin dan terapi yang efektif. Namun sains masih lebih lambat dari yang kita mau. Untuk mengakhiri pandemi, kita butuh lebih dari sekadar sains," kata Bill Gates.

Kata dia, butuh tekad politik untuk mendorong social distancing dan memastikan keajaiban ilmu pengetahuan menyebar lebih jauh dari virusnya. Dia dan Melinda menyadari, butuh waktu bertahun-tahun untuk menyiapkan vaksin agar bisa digunakan dunia, baik dari uang, institusi dan penelitiannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Waktu tahun 1918, dunia tidak punya sistemnya. Melinda dan saya berkomitmen memastikan bahwa kali ini kita sanggup," pungkas Bill Gates.

Bill Gates memang sosok yang visioner. Mungkin pandangannya yang jauh ke depan, membuatnya dituduh konspiratif. Sementara kritikan yang lebih berdasar umumnya menyoroti masalah konflik kepentingan Bill Gates antara mendanai WHO dan mendanai pabrik farmasi Inovio yang lagi membuat vaksin Corona.

(fay/afr)