Mengenai spekulasi apakah COVID-19 dibuat atau bocor dari institutnya, Zhengli juga telah mengeluarkan bantahan. Pada bulan Februari, dia sudah membantah teori tersebut dan berani menjamin dengan nyawanya, bahwa COVID-19 tidak berasal dari labnya.
Belakangan pemerintah Amerika Serikat mencurigai Wuhan Institute of Virology bisa jadi asal virus corona yang saat ini jadi pandemi. Bahkan presiden Donald Trump mengklaim punya buktinya walaupun dia mengaku tak dapat menunjukkanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Scientific American, Zhengli mengakui laboratoriumnya memang punya virus Corona. Saat wabah COVID-19 merebak, Shi dan tim ilmuwan memang lagi meneliti virus Corona.
"Saya sempat berpikir apakah ini dari laboratorium kami? Saya bertanya-tanya apa dinas kesehatan salah. Saya tidak pernah menyangka ini terjadi di Wuhan," ujar perempuan berusia 55 tahun ini.
Shi dan tim terlibat mencari sumber penularan dan berlomba dengan waktu karena korban jiwa terus bertambah. Tim ilmuwan memakai teknis reaksi berantai polymerase untuk mendeteksi virus dengan memperkuat material genetiknya.
"Hasilnya tidak ada sekuens yang cocok dengan virus yang tim kami ambil dari kelelawar gua. Pikiran saya lega sekali, saya tidak tidur berhari-hari," kata Shi menegaskan tidak ada kebocoran dari laboratoriumnya.