Ia membuktikan perkataannya dengan beberapa kali terbang menggunakan roket buatan sendiri, tentunya dengan risiko sangat tinggi. Nyawa adalah taruhannya.
Dia pernah mengaku siap jikalaupun harus kehilangan nyawa. "Sangat menakutkan, tapi tidak ada seorangpun dari kita lolos dari dunia ini dalam keadaan selamat," cetusnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada November 2017 lalu, Hughes gagal menerbangkan roket buatan sendiri itu karena tidak mendapatkan izin dan ada kerusakan di roketnya sehingga niatnya dibatalkan. Ia tidak kapok dan berjanji bakal meluncurkannya lagi.
Baca juga: Penjelasan Singkat Soal Bumi Datar |
Benarlah, pria yang profesi utamanya pengemudi limosin ini mencoba lagi pada 3 Februari 2017 dan disiarkan secara streaming. Tapi, Hughes yang sudah memasukkan badannya ke roket tersebut kembali gagal terbang karena terjadi lagi kerusakan.
Pada tahun 2018, ia berhasil terbang hingga ketinggian 1.875 kaki (572 meter). Tapi upayanya untuk meluncurkan roket bertenaga uap pada Agustus 2019 gagal terbang.
Saat itu ada masalah, pada pemanas air yang tak mampu memanaskan air hingga 200 derajat Celcius -- suhu yang dibutuhkan untuk membuat uap agar dapat mendorong roket mencapai ketinggian 5.000 kaki atau 1.500 meter yang ditargetkan.