3. Pneumonia dan TBC
Pneumonia dan Tuberkulosis (TB) yang sering disebut orang dengan TBC ternyata juga ditemukan di fossil dinosaurus Proneusticosasiacus, reptil laut yang hidup pada 245 juta tahun lalu.
Para peneliti menyimpulkan ini setelah melakukan analisis sinar-X dari fosil Proneusticosasiacus. Mereka menemukan bahwa beberapa tulang rusuknya tidak normal. Ada cedera, kanker, jamur, dan penyakit kudis sampai akhirnya tim menyimpulkan ini adalah suatu bentuk pneumonia dan penyakit Pott, suatu bentuk tuberkulosis mematikan yang sering mempengaruhi tulang.
Para peneliti menemukan bahwa reptil tersebut menderita infeksi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun hingga akhirnya mati. Namun, para ilmuwan lain mengatakan bahwa fosil tersebut sebenarnya adalah milik Cymatosaurus, reptil laut yang terkait erat dengan Proneusticosasiacus.
4. Cacingan
Dinosaurus ternyata juga mengalami cacingan seperti cacing pita dan trematoda. Para peneliti tidak tahu berapa lama cacing pita ini terjadi, tetapi mereka berpikir mereka bisa mencapai 30 meter. Ukuran ini bisa dibilang 'kecil' mengingat ukuran dinosaurus yang besar.
Sulit untuk menemukan bukti dinosaurus mengalami cacingan karena cacingnya sudah pasti mengalami pembusukan. Kendati demikian, dari coprolites alias fossil kotoran yang dimiliki beberapa dinosaurus menunjukkan adanya sampel telur cacing.
Baca juga: Apa Rasanya Daging Dinosaurus? |
(ask/fay)