Peneliti dari Observatorium Bosscha Yatny Yulianty mengatakan, pengamatan akan dilakukan di Lapangan Sinapeul, Desa Gudang Kahuripan, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Lokasinya dekat dengan kompleks Observatorium Bosscha.
Sementara itu, pengamatan di lokasi lainnya akan digelar di Taman Gonggong, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada pengamatan di dalam area kompleks observatorium, tapi warga bisa ikut menyaksikan di dua lokasi tersebut," ujar Yatny saat dihubungi detikcom, Kamis (19/12/2019).
GMC terjadi ketika Bulan menutupi pusat Matahari, meninggalkan tepi terluar Matahari membentuk "cincin api" atau annulus diamati dari permukaan Bumi.
"GMC terakhir kali teramati dari sebagian wilayah Indonesia pada 26 Januari 2009 dan akan terjadi lagi 26 Desember 2019," ujarnya.
Ia mengimbau agar warga tak menatap langsung GMC dengan mata telanjang atau alat bantu optik binokuler atau teleskop. Pasalnya, intensitas cahaya matahari yang tinggi bisa merusak lapisan retina mata jika ditatap terlalu lama dan bisa berujung kebutaan permanen.
"Untuk dapat mengamati gerhana dengan aman, beberapa cara dapat dilakukan diantaranya menggunakan metode proyeksi bayangan dan menggunakan bantuan optik yang dilengkapi filter khusus," ucapnya.
(fyk/fyk)