Afrika Bangun Parabola Raksasa Pemburu Alien
Hide Ads

Afrika Bangun Parabola Raksasa Pemburu Alien

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 18 Des 2019 08:33 WIB
Teleskop SKA untuk memindai langit dan berburu sinyal dari luar angkasa. Foto: Futurism
Jakarta - Ribuan engineer bekerja keras membangun jaringan teleskop radio raksasa antar pemerintah yang disebut Square Kilometer Array (SKA). Jaringan ini begitu besarnya dan bertujuan untuk mendeteksi sinyal di luar angkasa.

Afrika Selatan, jadi negara terbaru yang ikut membangun jaringan ini. Konstruksi awal teleskop radio raksasa berupa sejumlah antena parabola selebar 15 meter telah dibangun di Afrika Selatan. Total akan ada 3.000 titik dibangun di seluruh benua Afrika.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun situs utamanya dibangun di dasar laut kuno di Karoo, Afrika Selatan, dan terdiri dari 66 panel segitiga reflektif. Proyek besar ini diprediksi akan merampungkan 113 konstruksi parabola perdananya pada 2027.

Jika rampung, teleskop ini nantinya akan bisa digunakan untuk memindai langit dalam pencarian sinyal radio, termasuk tanda-tanda kehidupan alien di luar sana yang berjarak miliaran tahun cahaya.

Seperti dikutip dari Futurism, ide dari teleskop radio ini adalah mensimulasikan ribuan jaringan 'antena' yang lebih kecil. Jaringan ini nantinya akan menjangkau delapan negara Afrika dan juga akan bergabung dengan satu juta antena yang lebih kecil yang direncanakan akan ada di Australia.

Gagasan berburu sinyal untuk menemukan kehidupan di luar Bumi sudah dimulai sejak awal 1990-an. Pada 2011, 13 negara memutuskan untuk mendanai pencarian sinyal alien lewat proyek SKA ini dan bersepakat untuk saling membagikan datanya.

Kemungkinan bahwa ada kehidupan lain di luar Bumi memang tak dipungkiri. Pencarian pun terus dilakukan dan digali, termasuk berupaya mendeteksi sinyal yang bersumber dari kehidupan di luar sana.

Sebelumnya, pada September lalu, Aperture Spherical Radio Telescope, teleskop terbesar milik China, mendeteksi ada lebih dari 100 sinyal radio yang bersumber dari jarak sekitar tiga miliar tahun cahaya jauhnya.

Denyut misterius tersebut berasal dari sumber energi tinggi di suatu tempat di alam semesta. Para peneliti di fasilitas tersebut memantaunya, dengan harapan mendapatkan analisis lebih lanjut tentang apa yang mungkin terjadi.



Buat kalian yang terlanjur semangat karena menduga ini adalah sinyal dari alien di luar sana, sayangnya hasil penelitian menyebutkan sinyal tersebut bukan bentuk komunikasi dari alien, tetapi tercipta karena semacam fenomena di ruang angkasa.


(rns/rns)