Dikutip detikINET dari Live Science, reptil yang disebut sebagai erythrosuchids itu diduga mengembangkan kepala besar menjadi karnivora hyper. Dengan rahang powerful dan gigi seperti pisau, erythrosuchids diperkirakan berada di puncak rantai makanan.
Richard Butler, pemimpin studi yang adalah profesor di University of Birmingham, mengatakan bahwa rasio kepala hewan ini dibandingkan ukuran tubuh lebih besar ketimbang dinosaurus karnivora terbesar sekalipun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia diduga hidup antara 250 juta sampai 238 juta tahun silam, dalam masa awal periode Triassic. "Mereka dekat dengan garis nenek moyang archosaurus, kelompoknya termasuk burung, dinosaurus, buaya dan pterosaurus," sebut Butler.
Ilmuwan masih menyelidiki kenapa erythrosuchids berkepala 'raksasa'. Mungkin mereka mengisi celah khusus karnivora hyper, binatang yang benar-benar cuma makan daging.
Rahang dan giginya bisa lebih mudah menjangkau mangsa dan menghasilkan gigitan bertenaga. Menariknya, kepala mereka itu tidak seberat kelihatannya.
Tengkorak dalam grup reptil ini disebut penuh dengan kantong udara sehingga relatif ringan. Otot leher yang kuat menopangnya sehingga erythrosuchids tidak kesulitan.
"Mereka mengayun kepalanya dengan presisi, meski ukurannya seperti itu. Kepalanya ditopang dengan baik dengan bodinya yang berotot dan bertenaga," ujar Mark Witton, pakar paleontologi.
(fyk/fay)