"Pendapat saya soal ini adalah tidak, saya pikir tidak," jawab di Penn State University during the Science Writers 2019 conference, dikutip detikInet dari Geek Wire.
Namun bukan berarti orang tidak bisa pergi ke sana untuk 'berwisata'. "Untuk mereka yang super kaya bisa saja melakukan perjalanan ke sana dan kembali," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, berdasarkan masalah yang dialami Spirit dan Opportunity selama beroperasi di Planet Merah, ditambah pengalaman Squyres sebagai peneliti di Antartika dan kepulauan Svalbard, Norwegia, ia tidak yakin Mars bisa menjadi tempat untuk membesarkan keluarga karena berbagai pertimbangan salah satunya suhu yang dingin.
"Jika Anda ingin membangun rumah, mendirikan toko, membangun komunitas, membangun kota, tidak ada yang akan menghentikan Anda. Namun, tidak ada yang melakukannya. Mengapa? Antartika adalah tempat yang mengerikan, sungguh. Dan Mars jauh lebih buruk," kata dia.
Baca juga: NASA Bocorkan Kapan Manusia Mendarat di Mars |
Melansir Space, atmosfer Mars yang 100 kali lebih tipis dari Bumi terbuat dari 95 persen karbon dioksida selain itu ada banyak debu berwarna di mana-mana.
"Saya jamin, ketika para astronot pertama kembali dari Mars, dan orang-orang berkata, 'Seperti apa rasanya?' Hal pertama yang akan mereka katakan adalah, 'Aku benci debunya," pungkasnya.
(ask/ask)