Dalam misi baru, NASA akan mengerahkan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) untuk membantu Breakthrough Listen, proyek berbiaya USD 100 juta yang fokus utamanya mencari makhluk luar angkasa.
"Menggembirakan bahwa pencari exoplanet terkuat di dunia akan berkolaborasi dengan tim TESS. Kami menatap ke depan untuk bekerja sama mencoba mencari jawaban tentang tempat kita di alam semesta, apa kita sendirian?" kata Pete Worden, Executive Director Breakthrough Initiatives.
Teleskop TESS yang terbang April 2018, memburu planet dengan cara melihat kedipan di sinar bintang yang disebabkan planet yang mengorbit melalui bintang tersebut. Cara itu terbukti dalam misi teleskop sebelumnya, Kepler, yang menemukan 70% dari sekitar 4.000 exoplanet.
TESS jauh lebih powerful dibandingkan Kepler, dengan area penelitian 400 kali lebih luas. Dengan TESS, bisa ditentukan massa, ukuran, ataupun kepadatan planet yang ditemukan di luar Tata Surya.
Studi yang dilakukan TESS bisa ditindaklanjuti oleh instrumen lainnya. Tim di Breakthrough Listen akan melakukan hal tersebut untuk mencari pertanda adanya kehidupan di planet yang sudah ditemukan oleh TESS.
Tanda tersebut bermacam-macam, termasuk kemungkinan adanya sinyal-sinyal tertentu. Bantuan dari TESS akan menambah peluang ditemukannya alian atau kalaupun tidak, penjelasannya bisa lebih komprehensif.
Breakthrough Initiatives sendiri dicetuskan oleh miliarder Rusia, Yuri Milner. Tujuan utamanya adalah menginvestigasi apakah ada kehidupan yang eksis di luar planet Bumi.
Simak Video "Keunggulan Setelan Luar Angkasa Terbaru untuk Astronaut NASA"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)