Rusia dan China Mau Jalan Bareng ke Bulan
Hide Ads

Rusia dan China Mau Jalan Bareng ke Bulan

Rachmatunnisa - detikInet
Jumat, 04 Okt 2019 06:05 WIB
Foto: DPA
Jakarta - Apa jadinya kalau negara pertama yang mendaratkan pesawat ruang angkasa di Bulan, dan satu-satunya negara yang melakukan hal serupa sejak 1970-an bekerja sama untuk kembali ke Bulan?

Dua negara ini, Rusia dan China, pada 17 September 2019, setuju untuk berkolaborasi dalam misi ke Bulan. Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa nasional Rusia Roscosmos, dan Zhang Kejian, kepala badan antariksa nasional China CNSA secara resmi mengungkapkan bahwa mereka berencana membangun data center bersama. Nantinya akan ada satu 'pos' di masing-masing negara yang akan menangani riset tentang Bulan dan eksplorasi luar angkasa.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Space.com, Jumat (4/10/2019), mereka juga sepakat bahwa pesawat Chang'e 7 milik China dan Luna 26 punya Rusia akan bergandengan. Luna 26 nantinya akan membantu Chang'e 7 menemukan tempat pendaratan yang aman.

"Masing-masing pesawat luar angkasa ini akan membawa instrumen ilmiah dari negaranya, yang akan bermanfaat untuk penelitian eksplorasi ke Bulan," kata Rogozin.

Sedikit kilas balik, pada 1966, Uni Soviet (sekarang Rusia) melakukan pendaratan pertama pesawat luar angkasa di Bulan lewat misi Luna 9. Saat itu, Uni Soviet mengirimkan gambar pertama permukaan Bulan ke Bumi.

Setelah itu, Uni Soviet menghabiskan berpuluh tahun mengeksplorasi permukaan Bulan, namun belum pernah kembali lagi ke sana sejak 1976.

Sementara China, sukses mendaratkan pesawat tak berawak miliknya di Bulan pada Januari 2019. Pencapaian ini menjadikannya sebagai satu-satunya negara yang melakukan pendaratan di Bulan dengan mulus dalam empat dekade terakhir.

China telah menyiapkan rencana ke Bulan yang sangat ambisius lewat empat misi pendaratan yang saat ini sedang serius dibahas. Pesawat luar angkasa Chang'e 5 akan meluncur 2020 dan dirancang untuk menjadi misi pengembalian sampel material Bulan pertama yang dilakukan China.

Selanjutnya ada Chang'e 6 yang punya misi mengambil sampel dari kutub selatan Bulan di 2023. Kemudian Chang'e 7 akan menjelajahi wilayah tersebut secara detail. Dan misi lainnya akan memulai kemajuan untuk tujuan jangka panjang China dalam membangun basis ilmu pengetahuan di Bulan.



Bagaimana dengan Rusia yang sudah begitu lama hiatus dalam misi ke Bulan? Rencana Rusia untuk menuju Bulan punya jadwal berbeda. Rogozin baru-baru ini mengungkap rencana mereka. Pada 2024 mereka berencana mengorbit di Bulan, 2028 adalah misi pengembalian sampel, dan 2029 atau 2030 adalah pendaratan manusia di Bulan.


(rns/fay)