Bagaimana kesaksian para pilot yang melihat penampakan UFO yang terekam video tersebut? Pada tahun 2017, New York Times mewawancarai David Fravor, mantan komandan di AL AS.
Pada tahun 2004 saat mengendalikan jet Super Hornet, dia melihat benda berbentuk oval di angkasa, dengan panjang sekitar 12 meter. Ia mengibaratkan bentuknya seperti permen Tic Tac.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fravor kabarnya juga menyaksikan obyek kedua yang seukuran pesawat Boeing 737. Nah, obyek berbentuk Tic Tac melayang di atas benda lebih besar tersebut.
Lalu ada Letnan Ryan Graves yang juga pilot Super Hornet, mengatakan bahwa obyek yang ia saksikan pada tahun 2014 dan 2015 bentuknya seperti bola. Beragam penampakan ini bisa jadi adalah obyek yang berlainan atau sama, tapi dilihat dari perspektif berbeda.
Obyek-obyek itu dilihat sendiri oleh mata para pilot. Selain itu, operator radar kapal USS Princeton yang berada di dekat lokasi mendeteksinya selama beberapa minggu dengan radar jenis SPY-1.
Penampakannya direkam dalam tiga video yang dinamakan 'FLIR1', 'Gimbal', dan 'GoFast', diambil dengan perangkat AN/ASQ-228 Advanced Targeting Forward-Looking Infrared (ATFLIR).
(ke halaman selanjutnya)
Kesaksian Pilot AS yang Melihat Penampakan UFO
Penampakan UFO. Foto: istimewa
|
"Mendadak muncul di ketinggian 80 ribu kaki dan kemudian menuju ke lautan, akhirnya berhenti di 20 ribu kaki dan melayang-layang. Mereka lalu keluar dari jangkauan radar atau muncul lagi di atas," sebut Fravor.
Benda itu dapat berakselerasi, melambat lalu menembus kecepatan supersonik. Satu lagi, bahan bakarnya seakan tidak pernah habis.
"Benda itu akan selalu di luar sana sepanjang hari. Menjaga pesawat tetap di udara mensyaratkan jumlah signifikan energi. Dengan kecepatan yang kami observasi, ia 11 jam lebih lama (di udara-red) dari yang kami prediksi," cetus Graves.
Masih menurut pilot, ada serombongan benda tak dikenal lain di kejauhan, yang tidak terekam. Akan tetapi, tidak dapat dibuktikan bahwa penampakan UFO itu merupakan pesawat alien. Ada beberapa kemungkinan lain.
AL AS memilih menyebutnya sebagai UAP, unidentified aerial phenomena atau fenomena udara tak teridentifikasi. Bisa jadi benda itu burung, drone, hasil malfungsi perangkat pendeteksi atau hal lainnya.