Skenario Tangkal Asteroid Mematikan yang Ancam Bumi
Hide Ads

Skenario Tangkal Asteroid Mematikan yang Ancam Bumi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Minggu, 11 Agu 2019 12:17 WIB
Ilustrasi DART. Foto: NASA
Jakarta - Bagaimana jika sebuah asteroid berpotensi jatuh ke Bumi dan mengancam kehidupan? Berbagai skenario tengah disiapkan pihak terkait, seperti lembaga antariksa NASA.

Dikutip detikINET dari IBTimes, NASA telah menyetujui misi untuk menabrakkan sebuah pesawat angkasa ke asteroid dan membelokkan arahnya. Dinamai Double Asteroid Redirection Test (DART), ini adalah misi pertama NASA dalam mempertahankan planet Bumi.

DART merupakan wahana antariksa yang dirancang untuk 'mencegat' bulan kecil atau moonlet yang mengelilingi asteroid Didymos pada akhir tahun 2022. Saat itu, posisi moonlet yang bernama Didymoon ini berjarak sekitar 11 juta kilometer dari Bumi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


DART kemudian akan menabrakkan dirinya menuju Didymoon untuk mencoba mengubah arahnya dan menjauh dari Bumi.

"Tabrakan ini akan mengubah kecepatan dari moonlet dalam orbitnya di sekitar tubuh utama dengan sepersekian persen, cukup untuk bisa diukur menggunakan teleskop di Bumi," kata NASA.

Jika misi uji coba ini berjalan dengan sukses, konsep yang sama dapat digunakan untuk mengubah arah asteroid dan mencegah tabrakan dengan Bumi yang dapat menimbulkan bahaya besar.

European Space Agency atau ESA akan membantu NASA dalam proyek ini dengan pesawat angkasa bernama Hera. Hera bakal mengumpulkan data soal asteroid tersebut. Ia akan mengobservasi bagaimana kondisi Didymoon setelah ditabrak pesawat NASA.

"Dart akan menajadi misi NASA pertama untuk menunjukkan apa yang diketahui sebagai teknik tabrakan kinetik untuk mengubah arah orbit asteroid, dalam rangka mempertahankan dari ancaman tumbukan asteroid di masa depan," sebut Lindley Jackson, pejabat NASA.


Dalam perkembangan terbaru, NASA menggandeng SpaceX untuk meluncurkan misi tersebut ke luar angkasa. Kontrak ini tentu merupakan kemenangan sendiri untuk SpaceX karena perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk ini telah diberi tanggung jawab untuk meluncurkan dua proyek besar milik NASA.

Sebelumnya, SpaceX juga memenangkan kontrak untuk mengembangkan Crew Dragon atau kapsul awak yang akan digunakan astronot Amerika Serikat untuk menuju International Space Station


(fyk/fyk)