Dengan kata lain, mata yang dipasangi lensa prototype ini bisa memperlihatkan citra objek dengan pembesaran. Melakukan zoom pada objek bisa dilakukan lewat gerakan mengedipkan mata sebanyak dua kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan jika mata Anda tidak bisa melihat apa-apa, banyak orang masih bisa menggerakkan bola mata mereka dan menghasilkan sinyal elektro-okuler ini," kata ketua peneliti Shengqiang Cai kepada New Scientist.
Meskipun ini masih awal dari tahapan yang panjang, para ilmuwan berharap penemuan mereka dapat digunakan dalam prostesis, kacamata yang dapat disesuaikan dan robot yang dioperasikan dari jarak jauh di masa mendatang. Demikian dikutip dari End Gadget.
Baca juga: Samsung Patenkan Kacamata AR |
(ask/krs)