Uji coba itu sendiri dilakukan di New Mexico, AS, pada April lalu. Sistem bernama Self-Protect High Energy Laser Demonstrator (SHiELD) yang digunakan di permukaan itu berhasil menembak sejumlah misil di udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, sistem senjata laser ini akan terpasang di pesawat dan bisa digunakan untuk menembak misil yang ditembakkan dari darat maupun udara. Sistem itu sendiri terdiri dari tiga komponen utama, yaitu sistem laser, sistem kontrol, dan sebuah pod sebagai sumber tenaga.
Pihak laboratorium menyebut sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh senjata ini. Ia disebut sangat akurat dan cepat dalam mengenai target serta memiliki magasin yang tidak terbatas.
Sekadar informasi, Lockheed Martin jadi perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengembangan senjata ini, bekerja sama dengan laboratorium penelitian Angkatan Udara Amerika Serikat. Pihaknya sudah getol dalam mengembangkan senjata laser ini sejak 2017 silam.
Rencananya, mereka bakal mencoba untuk memasangnya di pesawat udara pada 2021 mendatang. Lebih lanjut, senjata laser semacam ini suatu hari diperkirakan bakal menjadi standar bagi pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat.
SHiELD sendiri bukan satu-satunya senjata laser yang dimiliki oleh pasukan militer Amerika Serikat. Angkatan Darat dan Angkatan Laut mereka juga masing-masing punya senjata laser yang dipasang, secara masing-masing, di helikopter dan kapal tempur.
(rns/rns)