Ya, mereka adalah keajaiban dunia kuno yang sudah hilang seiring berjalannya peradaban. Dari tujuh objek di dalamnya, hanya Piramida di Giza, Mesir, yang masih berdiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut nama ketujuh objek-objek tersebut:
- Colossus of Rhodes
- Great Pyramid of Giza
- Hanging Gardens of Babylon
- Lighthouse of Alexandria
- Mausoleum at Halicarnassus
- Statue of Zeus at Olympia
- Temple of Artemis at Ephesus
Walau sudah hilang bentuk fisiknya, bukan berarti kita tidak bisa melihat wujudnya sama sekali. Dua orang seniman bernama Keremcan Kirilmaz and Erdem Batirbek berhasil membuat render dari masing-masing ketujuh keajaiban dunia kuno itu berdasarkan riset terhadap informasi yang ada.
Lebih lanjutnya, cek halaman-halaman berikutnya untuk melihat keajaiban dunia kuno itu satu per satu, sebagaimana telah detikINET himpun dari Budget Direct, Jumat (3/5/2019).
Colossus of Rhodes
Colossus of Rhodes. Foto: Budget Direct
|
Monumen tersebut dibuat dari lelehan senjata dari pasukan Cypriot (Cyprus) yang ditaklukkan oleh pasukan Rhodes. Celah yang berada di dua kakinya menjadi jalan bagi kapal-kapal untuk lewat.
Butuh waktu 12 tahun untuk membuat Colossus of Rhodes ini, yang dibangun pada 282 SM. Sayangnya, ia hanya berdiri selama 60 tahun sebelum gempa Bumi mengancurkannya.
Meski demikian, setelah bencana alam tersebut, sisa-sisa dari monumen tersebut masih bisa dinikmati oleh para pengunjung. Ia benar-benar musnah setelah khalifah Muawiyah I melelehkannya 800 tahun kemudian dan menjual sisa-sisanya.
Kini, yang masih adalah adalah Pelabuhan Mandraki itu sendiri. Lokasi yang diperkirakan sempat menjadi tempat Colossus of Rhodes berpijak diisi oleh dua patung rusa bernama Elefos dan Elafina.
Mausoleum at Halicarnassus
Mausoleum at Halicarnassus. Foto: Budget Direct
|
Mausoleum sendiri menjadi otak di balik pembangunan makam tersebut. Selain itu, ia juga menginisiasi dibangunnya sejumlah kuil dan bangunan-bangunan lain semasa hidup dan kepemimpinannya.
Mausoleum at Halicarnassus sendiri dibangun pada sekitar 350 SM. Bangunan tersebut memadukan gaya Yunani, Timur, dan Mesir.
Ia runtuh akibat sejumlah gempa Bumi yang terjadi pada abad ke-13. Kini, tidak ada lagi sisa-sisa dari makam tersebut.
Great Pyramid of Giza
Great Pyramid of Giza. Foto: Budget Direct
|
Sekitar 100.000 orang dari seantero Mesir disebut ikut serta dalam membangun Piramida Agung Giza ini. Hal tersebut diketahui dari peninggalan yang terdapat di situs penggalian di dekat bangunan tersebut.
Piramida Agung ini sendiri jadi yang terbesar di antara piramida lain yang berada di perbatasan Giza, Mesir. Ia merupakan makam dari Pharoh Khufu yang menginisiasi pembangunan piramida tersebut.
Butuh waktu 20 tahun untuk membangun Piramida Agung Giza ini. Di dalamnya, ada tiga ruang yang diperuntukkan sebagai makam.
Setelah selesai, sebagai sentuhan akhir, ia dilapisi oleh balok-balok dari batu kapus putih yang sudah dipoles sehingga piramida itu tampak berkilau. Sayangnya, sentuhan tersebut sudah pudar seiring berjalannya waktu.
Hanging Gardens of Babylon
Hanging Gardens of Babylon. Foto: Budget Direct
|
Walau begitu, berdasarkan catatan yang ada, ia dideskripsikan sebagai taman bertingkat setinggi 20 meter. Ia memiliki ribuan pohon yang tumbuh di atasnya.
Legenda juga menyebut taman bertingkat tersebut dibangun pada 600 SM. Lokasinya, sesuai namanya, ada di Babilonia, atau sekarang merupakan Irak.
Sayangnya, ia hancur akibat penaklukan yang dilakukan oleh Kekaisaran Akhemeniyah, atau kekaisaran pertama Persia. Hal tersebut terjadi pada 539 SM.
Lighthouse of Alexandria
Lighthouse of Alexandria. Foto: Budget Direct
|
Mercusuar ini memiliki bentuk silinder dengan bagian atasnya berbentuk oktagon. Sostratus of Cnidus menjadi sosok di balik arsitektur Lighthouse of Alexandria ini.
Ada satu ciri khas yang dimiliki olehnya. Ia memiliki bola api yang berpijar di puncaknya, yang fungsinya kurang lebih serupa dengan lampu pada mercusuar zaman sekarang.
Bangunan ini runtuh di antara abad ke-12 hingga ke-15. Hal ini terjadi karena Sultan Qa It Bay yang memimpin Mesir dan Suriah kala itu membangun benteng tepat di atas reruntuhan mercusuar tersebut.
Statue of Zeus at Olympia
Statue of Zeus at Olympia. Foto: Budget Direct
|
Ia ditempatkan di dalam Kuil Zeus oleh para banga Eleans. Emas dan gading menjadi material utama yang digunakan dalam membangun patung tersebut. Walau begitu, ada peran kayu juga di dalamnya, yang digunakan sebagai bahan dari mahkotanya.
Kehancuran patung ini terjadi pada 426 M. Kehancuran tersebut juga berlaku untuk Kuil Zeus.
Peristiwa itu sendiri terjadi tak lama setelah kebakaran yang melanda Konstantinopel. Tidak diketahui apakah ada hubungan konkret antara keduanya atau tidak.
Temple of Artemis at Ephesus
Foto: Budget Direct
|
Bangunan ini sendiri memiliki satu keunikan, yakni ia telah mengalami tiga kali pembangunan. Hal itu dapat terjadi lantaran ia juga mengalami tiga kali penghancuran.
Pertama dilakukan oleh Herostratus. Perbuatan itu yang juga membuat nama Herostratus menjadi terkenal.
Kedua adalah penghancuran yang dilakukan oleh bangsa Goths. Mereka melakukannya ketika sedang dalam pelarian dari bangsa Romawi.
Sedangkan yang terakhir, sekaligus mengakhiri eksistensinya secara penuh, terjadi pada 401 M. Kini, yang tersisa hanya fondasi dan sebuah pilar, dan masih bisa dilihat sekarang.