Pada manusia, penyebab tenggelam adalah ketidakmampuan berenang, atau paling tidak mengambang. Lantas, bagaimana jika kemampuan berenang atau mengambang diberikan kepada sebuah kota agar bisa bertahan dari semakin tingginya permukaan air laut?
Adalah Mark Collins Chen yang datang dengan ide tersebut. Tahun lalu, ia mendirikan sebuah perusahaan bernama Oceanix yang memberikan gambaran seperti apa rupa dari sebuah kota terapung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Gagasannya adalah membangun pulau-pulau mengapung berbentuk heksagonal dengan ukuran sekitar tiga kali ukuran lapangan sepak bola. Di sana, bisa dibangun pemukiman yang mampu menampung sekitar 300 orang.
Tiap pulau akan terikat satu sama lain dengan tujuannya masing-masing. Ketika disatukan, maka satu komplek pulau terapung, dalam tingkat desa, bisa dihuni oleh sekitar 10.000 penduduk, sebagaimana detikINET kutip dari Digital Trends, Sabtu (6/4/2019).
Oceanix sendiri disebut menggunakan material bernama biorock yang dijuluki sebagai 'semen untuk laut'. Bahan tersebut dilaporkan ramah lingkungan dan dapat mendorong pertumbuhan terumbu karang.
Ada beberapa hal yang ditekankan perusahaan tersebut dalam membuat konsep kota terapung buatannya. Salah satunya adalah soal energi, yang sumbernya diklaim berasal dari Matahari dan angin.
Lanjut, proses seperti penyulingan uap air hingga sistem pemanenan air hujan jadi senjata untuk memberikan sumber air bersih tak terbatas. Lalu, soal makanan, budidaya makanan tanpa media tanah seperti hidroponik jadi jawaban.
Tak ketinggalan, sistem daur ulang juga akan sangat diperhatikan di pulau terapung ini. Sampah akan digunakan kembali agar bisa menjadi energi hingga untuk pemenuhan kebutuhan agrikultur.
Jika melihat rancangannya, ide kota terapung ini mirip dengan ilustrasi mengenai Atlantis, secara fisiknya. Menarik untuk ditunggu bagaimana konsep ini bisa dieksekusi ke depannya.
(mon/krs)