Dikatakannya, sudah banyak konsensus tak terbantahkan yang dikemukakan para cendekiawan dan astronom Islam bahwa planet kita berbentuk bulat.
Mufti Zulkifli menyebutkan, karena konspirasi yang berkembang ini, lembaga yang dipimpinnya dibanjiri pertanyaan mengenai Bumi datar. Menurutnya, kepercayaan yang keliru bahwa Bumi berbentuk datar ibarat kanker yang menggerogoti masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengutip ayat Alquran surat Az Zumar ayat 5 (39:5) yang artinya adalah sebagai berikut:
"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Mufti Zulkifli juga memberikan daftar panjang penafsiran cendekiawan Islam tentang mengapa Bumi bulat, meskipun beberapa ayat Alquran yang dapat dipahami mengatakan bahwa bumi itu datar di alam.
Tak cukup sampai di situ, Mufti Zulkifli juga mengutip astronot pertama Malaysia Datuk Dr Sheikh Muszaphar Shukor Sheikh Mustapha, yang baru-baru ini mengatakan bahwa Bumi memang berbentuk bola, meski lebih seperti bulat telur.
Seperti penjelasan astronot, bola adalah model paling sederhana dari bentuk Bumi. Planet ini memang bukan bidang yang sempurna dengan jari-jari bervariasi antara 6.353 km dan 6.384 km. Tidak ada bola sempurna yang dapat ditemukan di alam.
Pernyataan resmi Mufti Zulfikli merupakan respons atas keriuhan yang dimulai oleh seorang penyanyi nasyid Suhaimi Saad.
Suhaimi dikenal dengan teori konspirasinya dan memancing perdebatan di dunia maya karena meminta astronot Dr Sheikh Muszaphar bersumpah atas apa yang diucapkannya bahwa Bumi tidak rata.
Baca juga: Ilmuwan Cari Cara Lawan Teori Bumi Datar |
Ini bukan kali pertama Suhaimi menuai kontroversi. Pada 2016, dia juga dengan bangga menyamakan dirinya dengan gerakan anti-vaksin dan mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari empat orang anaknya diimunisasi.
Menanggapi mereka yang termakan konspirasi Bumi datar, lembaga mufti Malaysia mengingatkan bahwa pemahaman manusia tentang alam berbeda, dikarenakan manusia memiliki kerterbatasan pada panca indera mereka sendiri.
"Namun, kemajuan dan evolusi pengetahuan dan teknologi ilmiah telah membantu manusia dalam memberikan penjelasan komprehensif tentang kehidupan manusia itu sendiri," sebut mereka.
Tonton juga video 'Alasan dari Penganut Bumi Datar yang Masuk Akal':