Foto pertama yang kemarin dikirim New Horizons memang telah berhasil menjawab beberapa teka-teki tentang objek yang berada di Sabuk Kuiper tersebut. Tapi harus diakui fotonya masih terlihat buram dan hanya terlihat seperti gumpalan pixel. Dalam foto tersebut juga terlihat bentuk Ultima Thule yang menyerupai pin bowling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bentuk pin bowling itu sudah hilang. Itu lebih seperti manusia salju," ujar Principal Investigator New Horizons Alan Stern dalam konferensi pers, seperti dikutip detikINET dari Space, Kamis (3/1/2019).
Selain bentuknya yang semakin terlihat jelas, warna permukaan Ultima Thule juga tertangkap kamera. Sama seperti Pluto yang menjadi tetangganya, permukaan es Ultima Thule memiliki warna kemerahan yang dihasilkan dari radiasi deep-space.
Ultima Thule juga sebelumnya merupakan dua objek yang terpisah yang menyatu setelah tata surya mulai terbentuk. Tim misi menyebut bahwa proses penyatuan ini bukan seperti tabrakan, tapi lebih seperti proses docking dengan kecepatan pelan.
#UltimaThule used to be 2 separate objects. It likely formed over time as a rotating cloud of small, icy bodies started to combine. Eventually, 2 larger bodies remained & slowly spiraled closer until they touched, forming the bi-lobed object we see today: https://t.co/ZuxLDtzW9c pic.twitter.com/FwWDAaAdey
β NASA (@NASA) January 2, 2019
Untuk itu, tiap 'bola' yang membentuk objek yang telah bersatu ini diberi nama masing-masing, yaitu Ultima untuk bola yang lebih besar dan Thule untuk yang lebih kecil.
Foto terbaru ini sendiri diambil sebelum pendekatan terdekat, yaitu dari jarak sekitar 137.000 km dan 28.000 km. Pada puncaknya, posisi terdekat New Horizons dengan Ultima Thule mencapai 3.500 km, jadi foto dengan resolusi lebi tinggi dipastikan akan segera datang.
"Itu akhirnya akan menjadi foto dengan resolusi megapixel. Ini hanya akan menjadi semakin lebih baik," ujar Stern.
(vim/krs)