Bumi Datar vs Bumi Berongga vs Bumi Donat
Hide Ads

Bumi Datar vs Bumi Berongga vs Bumi Donat

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Jumat, 16 Nov 2018 16:11 WIB
Bumi datar, Bumi berongga, dan Bumi donat jadi sejumlah teori konspirasi yang meragukan bentuk Bumi yang berbentuk seperti bola. Foto: Ilustrasi Kiagus/detikcom
Jakarta - Jika bisa memilih, bagaimana bentuk Bumi yang kamu inginkan? Apakah bentuk mirip bola yang dimiliki oleh Planet Biru ini sudah cukup?

Bagi sebagian orang, Bumi yang sudah terbukti secara ilmiah memiliki bentuk seperti bola ini masih belum memuaskan bagi mereka. Paling tidak, sudah ada tiga teori konspirasi soal bentuk Bumi ini.


Yang pertama, dan mungkin sekaligus termasyhur, adalah Bumi datar. Dalam teori ini, Bumi dinyatakan sebagai planet yang berbentuk seperti piringan. Antartika mengelilingi lautan dan daratan di tengah piringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menariknya, para penganut Bumi datar percaya bahwa planet-planet berbentuk mirip bola. Padahal, proses pembentukan planet-planet di Tata Surya bisa dibilang mirip, hanya materialnya saja yang berbeda.

Kemudian ada Bumi berongga. Di sini, pada dasarnya Bumi memiliki bentuk mirip bola juga, hanya saja ada rongga besar yang menembus planet ini.

Tak hanya di Bumi, teori itu pun berlaku untuk objek-objek antariksa seperti Bulan dan planet-planet lain di Tata Surya. Khusus untuk di Bumi, di dalam rongga tersebut ada para Nazi dan koloni Viking. Selain itu, terdapat 'Penjaga Bumi' yang memata-matai manusia dengan mengirim UFO untuk menghindari terjadinya perang nuklir.


Lalu, yang sedang naik daun, adalah Bumi donat. Teori konspirasi ini dicetuskan oleh orang yang awalnya penganut Bumi datar.

Pencetusnya mengatakan bahwa cahaya yang bergerak mengikuti kelengkungan dari Bumi donat membuat lubang besar di tengah-tengahnya menjadi tak tampak. Sayang, tidak dijelaskan topping apa yang digunakan untuk menghiasi Bumi ini, apakah itu gula halus atau meises.


Tonton video: Muncul Lagi Teori Baru, Bumi Berbentuk Donat

[Gambas:Video 20detik]



Satu yang jelas, planet terbentuk saat material-material di luar angkasa mulai bertumbukkan satu sama lain hingga akhirnya membentuk sebuah gumpalan. Setelahnya, gravitasi memegang peranan penting untuk menjaganya tetap bersatu di antariksa.


Tidak hanya itu, saat gumpalan tersebut sudah cukup besar, maka calon planet ini akan membersihkan jalur orbitnya terhadap bintang yang dikelilinginya dengan bantuan gaya gravitasi.

Gaya ini sendiri menarik dari pusat planet ke segala sisi dengan besaran daya yang sama. Hal tersebut yang membuat bentuk setiap planet menjadi mirip bola. (mon/krs)