Nantinya, misi yang pertama bertujuan untuk menempatkan pesawat antariksa buatannya di orbit Bulan. Jika sukses, maka misi kedua akan menyusul kemudian, dengan menyertakan rover yang bakal mendarat di permukaan satelit alami Bumi tersebut.
Rencananya, ispace akan bekerja sama dengan SpaceX untuk melangsungkan dua proyeknya tersebut. Mereka pun menyebut jika pihaknya sudah menyewa Falcon 9, roket buatan perusahaan pimpinan Elon Musk tersebut, untuk dua kali penerbangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berbagi visi yang sama dengan SpaceX untuk memungkinkan manusia dalam menjalani kehidupan di luar angkasa, jadi kami sangat senang mereka bergabung dengan kami dalam langkah pertama dari perjalanan kami," ujar Takeshi Hakamada, founder sekaligus CEO ispace.
Selain rover, ispace juga berencana untuk mendaratkan lander di satelit alami Bumi. Lander tersebut dapat mengangkut muatan sekitar 4 kg, dengan niatan untuk menambah kemampuannya menjadi 30 kg.
Satu catatan, sebelum lander dan rover tersebut bisa sampai ke Bulan, perusahaan yang didirikan pada 2010 itu akan mencoba melakukan demonstrasi apakah keduanya bisa ditempatkan di orbit satelit alami Bumi tersebut. Nantinya, jika sukses berada di orbit Bulan, akan berada di sana selama satu hingga dua bulan.
Dalam periode tersebut, keduanya akan melakukan uji coba terhadap kamera yang ditanamkan padanya. Lander dan rover itu pun juga akan mengambil gambar dari permukaan bulan dan mengirimnya ke Bumi.
Sekadar informasi, untuk mewujudkan perjalanan ke Bulan, mereka telah mendapatkan dana senilai hampir USD 95 juta (Rp 1,4 triliun) dari sejumlah perusahaan. Suzuki Motor dan Japan Airlines adalah dua di antaranya.
Rencananya, uang itu akan digunakan untuk membantu melunasi biaya sewa Falcon 9. SpaceX mematok harga USD 62 juta untuk satu kali penerbangan menggunakan roket buatannya tersebut.
(mon/krs)