Menariknya, korona memiliki temperatur yang sangat tinggi, bahkan mengalahkan permukaan Matahari. Lapisan terluar dari atmosfer pusat Tata Surya tersebut hampir mencapai 1 juta Celsius, sedangkan permukaan dari Matahari suhunya 'hanya' berada di kisaran 5.500 derajat Celsius. Lantas, apa yang membuatnya bisa bertahan pada kondisi seperti itu nantinya?
Baca juga: NASA Sukses Luncurkan Penjelajah Matahari |
"Kuncinya berada di pelindung panas dan sistem yang membantu melindunginya dari emisi cahaya tingkat tinggi dari Matahari. Hal ini pun membuat material di dalam korona bisa 'menyentuh' kendaraan antariksa tersebut," ujar juru bicara NASA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan antariksa Amerika Serikat tersebut mengklaim, walau pelindung panas tersebut sudah terpapar panas hampir jutaan derajat Celsius, namun suhu di permukaannya hanya akan menyentuh angka 1.400 derajat Celsius. Sedangkan bodi pesawat antariksa dibalik pelindung tersebut, suhunya akan terjaga di level 30 derajat Celsius.
TPS didesain oleh John Hopkins Applied Physics Laboratory dan dibuat dengan menggunakan Carbon-Carbon Advanced Technologies. Hal tersebut berarti pelindung tersebut menggunakan semacam busa yang terbuat dari material karbon gabungan dan dilapisi dengan dua piringan karbon.
Selain itu, perlindungan khusus juga diberikan pada kabel-kabel pada kendaraan antariksa tersebut yang dapat meleleh jika berada sedekat itu dengan Matahari. Untuk itu, kabelnya dibuat menggunakan campuran elemen bernama niobium.
Elemen yang sebelumnya dikenal dengan nama columbium itu memiliki kekuatan terbilang tinggi. Selain itu, sebuah tabung yang terbuat dari kristal sapphire dibuat untuk melindungi kabel tersebut, sebagaimana detikINET kutip dari The Economic Times, Senin (13/8/2018).
Diperkirakan, kendaraan luar angkasa tersebut dapat melewati Venus dalam kurun waktu enam pekan ke depan. Lalu, ia akan mendatangi Matahari enam pekan setelahnya.
Kemudian, Parker bakal mengirim transmisi pertamanya pada Desember mendatang. Menarik untuk ditunggu apakah ia benar-benar bisa bertahan dengan suhu panas korona untuk mengirimkan laporan perdana dari hasil observasi tersebut. (mon/rou)