Penampakan Mars Lengkapi Gerhana Bulan Terlama Abad 21

Jakarta - Gerhana Bulan total terlama di abad 21 bukan menjadi satu-satunya fenomena langit yang terjadi pada bulan ini. Seakan tak mau kalah, Mars juga ingin unjuk gigi dengan berada di antara Bumi dan Matahari pada akhir Juli nanti.

Menariknya, fenomena bernama opposition tersebut, biasanya muncul setiap 26 bulan sekali, juga terjadi pada hari yang sama dengan gerhana Bulan terlama abad 21, yaitu pada 28 Juli dini hari. Nantinya, Mars diprediksi akan tampak lima kali lebih terang dari biasanya.

Saking terangnya Mars pada saat kejadian itu, planet tersebut diperkiran bisa lebih cerah dari pada Jupiter. Planet terbesar di Tata Surya tersebut diketahui merupakan yang paling terang kedua setelah Venus di langit Bumi.

Meski begitu, badai debu yang sedang terjadi di Mars diperkirakan dapat memengaruhi seberapa terang planet tersebut saat mengalami opposition. Badai itu sendiri sudah berlangsung sejak 30 Mei lalu, dan dalam seminggu kemudian bencana tersebut sudah berdampak pada seluruh bagian dari Mars.

Baca juga: Gerhana Bulan Total Terlama, Apa Istimewanya?

Mars vanishes beneath the dust blanket! This animation created from my June 28th image and reference MGS map of the exact same longitude really shows what has happened on Mars in recent weeks! Thanks to @Tom_Ruen for the map link. pic.twitter.com/ETVIhjYcB5

— Damian Peach (@peachastro) July 2, 2018

Selain itu, fenomena gerhana Bulan pun juga memiliki peran tersendiri dalam memengaruhi tingkat kecerahan Mars saat berada di antara Bumi dan Matahari. Posisi Mars yang berada di atas Bulan akan terpengaruh dengan cahaya yang dipantulkan oleh satelit alam Bulan tersebut.

Bukan hanya fenomena opposition saja yang akan dihadirkan oleh Mars. Kejadian tersebut akan ditambah saat Mars berada di titik terdekatnya dengan Bumi dalam 15 tahun terakhir, sebagaimana detikINET kutip dari CBC, Jumat (6/7/2018). Momen ini akan terjadi pada 1 Agustus dini hari.

Baca juga: Catat! Ini Perkiraan Waktu Gerhana Bulan Total di Indonesia

Dalam fenomena yang disebut dengan perihelic opposition tersebut, Planet Merah itu akan berada pada jarak sekitar 57,6 juta kilometer dari Bumi. Sebelumnya, pada 2003 lalu, jarak antara Mars dan Bumi sempat berada di angka 55,8 juta kilometer.

Sebagai perbandingan, jarak rata-rata antara Bumi dengan Mars berada di kisaran 225 juta kilometer. Sedangkan jarak terjauh antara kedua planet tersebut dapat mencapai 400 juta kilometer.

Sekadar informasi, rekor yang terjadi pada 2003 lalu sebagai titik terdekat Mars dengan Bumi dalam 6.000 terakhir diperkirakan mampu bertahan hingga 28 Agustus 2287. Pada saat itu, Planet Merah akan berada pada jarak 55,6 juta kilometer dari Planet Biru. (mon/rou)