Edan! Ilmuwan Ini Ingin Lahirkan Mammoth Kembali
Hide Ads

Edan! Ilmuwan Ini Ingin Lahirkan Mammoth Kembali

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Kamis, 03 Mei 2018 07:30 WIB
Foto: Internet
Jakarta - Walau sudah punah ribuan tahun lalu, seorang ilmuwan dari universitas ternama dunia optimis untuk dapat melahirkan kembali spesies mammoth berbulu ke Bumi.

Harvard University mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mengembalikan mammoth. Hal tersebut diungkapkan oleh George Church, profesor genetika dari salah satu kampus kenamaan di dunia tersebut.

Church mengatakan bahwa ia akan menggunakan rekayasa genetika untuk membuat binatang hybrid hasil perpaduan antara mammoth dan gajah, yang nantinya akan lahir lewat rahim buatan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan membuat desidua (membran yang melapisi rahim) menggunakan sel induk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami memiliki laporan yang berisi metode tersebut secara umum. Hal tersebut meliputi perubahan sel induk menjadi berbagai jaringan yang dibutuhkan, dalam hal ini adalah desidua," ujar Church dalam sebuah konferensi di Vatikan, seperti detikINET kutip dari Digital Trend, Kamis (3/5/2018).

Proyek ini sejatinya sudah dimulai pada 2015 lalu, sekitar empat ribu setelah mammoth yang ingin diwujudkan kembali punah. Tujuannya adalah untuk menciptakan spesies yang memiliki karakter serupa seperti hewan yang tahan dingin serta berbulu lebat.

Untuk menyelesaikan proyek tersebut, para peneliti di laboratorium milik Church di Harvard University telah meningkatkan kuantitas dari suntingan DNA mammoth yang memungkinkannya masuk ke genom gajah. Sampai saat ini, kelompok peneliti tersebut melaporkan bahwa terdapat 44 gen mammoth berbulu yang mereka miliki.

Diperkirakan, mereka masih membutuhkan sekitar satu dekade sampai spesies mammoth berbulu buatan mereka bisa lahir. Meski begitu, prediksi tersebut masih sangat mungkin untuk berubah.

Proyek Church ini bukan satu-satunya penelitian yang terkait dengan hewan tersebut. Awal tahun ini, terdapat gabungan sejumlah universitas yang sukses mengurutkan genom dari 14 spesies gajah yang berbeda. Jenis tersebut mulai dari gajah dari Afrika dan Asia masa kini hingga mammoth berbulu serta mastodon. (afr/afr)