Jatuhnya Stasiun Antariksa China Masih Diselimuti Misteri
Hide Ads

Jatuhnya Stasiun Antariksa China Masih Diselimuti Misteri

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 22 Mar 2018 15:44 WIB
Ilustrasi. Foto: YouTube
Jakarta - Tiangong-1, stasiun antariksa China sudah dipastikan akan jatuh ke Bumi, bahkan berpeluang di Indonesia. Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui pasti dimana Tiangong-1 akan mendarat.

Laboratorium antariksa tersebut telah dinonaktifkan oleh otoritas antariksa Negeri Tirai Bambu sejak 2016. Sebelumnya, Tiangong-1 diprediksikan jatuh di akhir 2017 karena posisinya yang semakin, namun kenyataannya meleset.

Kemudian, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan bahwa prediksi jatuhnya wahana tersebut pada akhir Maret atau awal April ini. "Ini sangat bervariasi," kata ESA dikutip Time, Kamis (22/3/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Wilayah yang berpotensi kejatuhan dari pecahan dari Tiangong-1 ini adalah wilayah di Bumi antara 43 derajat lintang utara sampai 43 derajat lintang selatan.

William Ailor, seorang insiyur dari Aerospace Corporation's Center for Orbital and Reentry Debris Studies, mengatakan pecahan Tiangong-1 tersebut akan terbakar di atmosfer. Ketika jatuh ke Bumi, pecahan itu seperti bola api yang akan menghantam daratan.

Masyarakat, kata Ailor, jangan khawatir akan tertimpa puing-puing stasiun antariksa China. Bumi yang mayoritas dikepung oleh lautan ini menjadi alasannya.

Selain itu, kemungkinan kecil pecahan benda jatuh dari antariksa menimpa wilayah padat penduduk.

"Kami telah melihat tiga obyek yang masuk kembali secara acak pada 2016 dan empat di thaun 2017 dengan ukuran yang sama. Tidak ada laporan kerusakan dan secara umum, tidak ada laporan tentang (jatuh ke padat penduduk)," tutur dia.

(agt/fyk)