Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Google Mungkinkan Semua Orang Berburu Planet, Kok Bisa?

Google Mungkinkan Semua Orang Berburu Planet, Kok Bisa?


Muhamad Imron Rosyadi - detikInet

Ilustrasi galaksi. Foto: NASA
Jakarta - Perburuan planet kini bukan hanya milik badan antariksa. Semua orang sekarang bisa menjelma layaknya ahli astronomi sungguhan.

Para ilmuwan amatir, atau kerap juga disebut sebagai citizen scientist, akan dimanjakan oleh Google dalam melakukan perburuan planet di luar angkasa. Anak perusahaan Alphabet ini resmi menjadikan neural network mereka untuk mencari exoplanet sebagai open source.

Bagi yang ingin memanfaatkannya, kode untuk algoritma serta instruksi penggunaannya dapat diunduh melalui Github. Pengguna harus membiasakan diri dengan perhitungan tersebut sebelum bisa menggunakannya untuk mencari planet-planet baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satu tantangan lagi adalah program ini tidak sepenuhnya user friendly. Penggunanya harus memahami dan berpengalaman dengan software machine learning dari Google, seperti TensorFlow atau Python, sebagaimana detikINET kutip dari Futurism, Jumat (16/3/2018).



Sebelumnya, Google telah memiliki andil besar dalam menemukan sistem multi planet baru. Adalah Kepler-90 yang mereka temukan melalui teknik deep learning, sebuah metode riset berdasarkan pembelajaran data menggunakan mesin, yang mereka kembangkan.

Temuan tersebut merupakan hasil kerja samanya dengan NASA. Badan antariksa Amerika Serikat ini menggunakan Kepler Space Observatory untuk menemukan sistem multi planet tersebut

Dalam beberapa waktu terakhir, citizen scientist memang memainkan peran penting di sektor ini. Mereka bisa meningkatkan jumlah data yang diambil dalam usaha untuk menemukan exoplanet baru.

Salah satunya adalah sebuah grup bernama Exoplanet Explorers yang menemukan sistem K2-138. Keberhasilan mereka sekaligus menjadi penemuan sistem multi planet pertama yang seutuhnya dilakukan oleh publik. (fyk/fyk)
TAGS







Hide Ads