Lubang Hitam, Peninggalan Terbesar Stephen Hawking

Lubang Hitam, Peninggalan Terbesar Stephen Hawking

ADVERTISEMENT

Lubang Hitam, Peninggalan Terbesar Stephen Hawking

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Rabu, 14 Mar 2018 15:32 WIB
Fisikawan Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun. Foto: Getty Images
Jakarta - Pemahaman Stephen Hawking dalam menguak keberadaan lubang hitam menjadi salah satu peninggalan terbesarnya di bidang sains.

Sepanjang karirnya, fisikawan dan ahli kosmologi kenamaan ini banyak menghabiskan waktunya mengidentifikasi salah satu benda luar angkasa. Objek antariksa tersebut adalah lubang hitam.

Salah satu hasil penelitiannya terhadap lubang hitam yang paling terkenal, yakni mengemukakan bahwa objek tersebut tidak berwarna hitam. Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa benda angkasa ini dapat menghasilkan radiasi termal dari proses sub atom sehingga membuatnya berpotensi untuk menguap.

"Lubang hitam tidak berwarna hitam sebagaimana objek ini sering digambarkan," katanya dalam sebuah kuliah, seperti detikINET kutip dari The Washington Post, Rabu (14/3/2018).



Pemahaman yang dikenal sebagai Hawking Radiation ini berhasil membuat kagum para ilmuwan. Mereka mengaku takjub dengan kemampuan Hawking dalam menarik kesimpulan antara perpaduan pemahaman relativitas umum dari Albert Einstein yang sangat dibutuhkan dalam memahami lubang hitam dengan mekanika kuantum sebagai dasar dari teori proses subatom.

Bahkan pada 2002 lalu, Hawking sempat mengatakan bahwa dirinya ingin formula dari Hawking Radiaton tersebut diukir di batu nisannya.

Dia juga mengemukakan bahwa lubang hitam bukanlah 'penjara' seperti yang diperkirakan sebelumnya. "Objek bisa keluar dari lubang hitam, dengan terdapat kemungkinan menembus ke alam semesta yang lain. Jika kalian merasa berada di lubang hitam, jangan menyerah, pasti ada jalan keluar," ujarnya.

Lalu, ilmuwan ini pun mengeluarkan hipotesis mengenai lubang hitam mikro, objek yang merupakan sisa dari ledakan big bang. Benda ini merupakan lubang hitam dengan masa yang lebih kecil dari bintang.



"Lubang hitam mikro kemungkinan terletak secara berserakan di antariksa, walaupun sampai saat ini belum ditemukan keberadaannya. Sayang sekali, padahal jika ditemukan, saya bisa menang penghargaan Nobel," candanya.

Hawking memang tidak sempat memenangkan medali Nobel sampai ia wafat hari ini pada usia 76. Hal tersebut dikarenakan teori-teori yang dikemukakannya belum dapat dibuktikan, namun para ilmuwan tidak membantah kebenaran dan keabsahannya.

[Gambas:Video 20detik]



(rns/rou)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT