Tim ilmuwan dari Universitas Toronto melakukan serangkaian simulasi komputer terhadap nasib Roadster dan Starman di Tata Surya. Mereka memperkirakan selama tiga juta tahun ke depan akan bertahan di angkasa.
Hasil dari simulasi tersebut mendapati bahwa kedua mautan roket Falcon Heavy itu sekitar 6% memungkinkan untuk menabrak Bumi dalam satu juta tahun berikutnya. Dan, sekitar 2,5% kemungkinan akan jatuh di Venus untuk kurun waktu yang hampir sama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak dapat mengatakan planet mana yang akan menabrak pada akhirnya. Kita perlu mengatkan bahwa hal itu tidak akan bertahan lama dalam luar angkasa selama lebih dari jutaan tahun," kata Hanno Rein, Director of the University of Toronto Scarborough's Centre for Planetary Science, dikutip dari Space, Sabtu (17/2/2018).
![]() |
Tapi, apabila itu terjadi, maka sebagian besar dari Roadster bisa terbakar di atmosfer sebelum jatuh ke permukaan planet yang disasarnya.
Sulitnya menebak kepastian nasib Roadster dan Starman karena mereka masuk dalam kategori orbit benda kecil, sehingga ilmuwan mengalami kesusahan menebak 'takdirnya' di masa depan. Terlebih dengan ukurannya yang kecil, kedua benda ini bisa terombang-ambing di luar angkasa.
"Roadster dapat tertendang ke orbit yang lebih luas atau lebih kecil. Jadi, ini acak. Seiringnya waktu, orbit akan mengalami apa yang disebut jalan acak, mirik fluktuasi yang kita lihat di pasar saham, yang akan memungkinkannya mengarungi di Tata Sura bagian dalam," tutur Dan Tamayo, penulis studi dari Universitas Toronto.
Selain itu, peneliti juga menemukan Roadster akan berada di jalur yang berdekatan dengan Bumi pada tahun 2091. Ketika itu, jarak keduanya hanya berkisar beberatus ribu kilometer.
Prediksi 'nasib' Roadster dan Starman di masa depan ini dimuat dalam studi terbaru, yakni dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. (agt/afr)