Para ahli astrobiologi mengatakan terdapat cukup banyak planet layak huni di dalam Galaksi Bima Sakti berdasarkan beberapa kategori, seperti dilansir detikINET dari situs resmi Genetic Science Learning Center University of Utah pada Kamis (2/11/2017).
Pertama, mereka memiliki jarak yang proporsional dengan Bintang terdekat, sehingga tidak memiliki suhu yang terlampau panas maupun terlalu dingin. Beberapa peneliti menyebut jarak tersebut masuk ke dalam zona layak huni, atau Zona Goldilocks.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, ukurannya cukup besar untuk memiliki inti yang terbuat dari lelehan material yang dapat memberikan sumber energi. Inti Bumi sendiri mampu memberikan sumber energi geotermal untuk mendaur ulang material mentah serta menciptakan medan magnet untuk melindungi Bumi dari radiasi.
Terakhir, memiliki lapisan atmosfir yang mampu menyelimuti planet tersebut untuk menahan berbagai macam gas, seperti oksigen dan karbondioksida, agar suhu di dalam planet tetap hangat. Selain itu, atmosfir juga dapat melindungi planet dari paparan radiasi.
Namun, para peneliti tidak dapat semata-mata menyimpulkan planet yang memenuhi kategori tersebut menjadi layak huni. Hal tersebut tercermin dari kondisi Bumi sendiri yang mengalami perubahan drastis selama bertahun-tahun.
Harus dilakukan evaluasi apakah kondisi tersebut akan terus bertahan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, para ahli juga harus melihat tanda-tanda apakah planet tersebut dapat dihuni di masa lalu.
Contohnya, Mars yang memiliki bekas aliran sungai serta dasar danau sehingga para ahli astrobiologi penasaran apakah planet yang dingin dan kering tersebut sempat tertutupi oleh air. Jika benar adanya, maka bukan tidak mungkin masih terdapat sisa air jauh di dalam permukaan planet tersebut.
Lalu, masih terdapat kemungkinan juga bahwa planet yang sekarang tidak memiliki kehidupan sempat dihuni berbagai makhluk di masa lalu, mengingat setiap makhluk hidup pasti mengubah lingkungan, ekosistem, serta meninggalkan jejak baik secara fisik maupun secara kimiawi.
Penemuan terhadap fosil ataupun sisa-sisa kehidupan lain dapat memberikan banyak informasi mengenai bagaimana kehidupan yang sudah punah tersebut dulu sempat berlangsung. Meski tentu dengan teknologi sekarang, menjelajah ke planet jauh yang mirip bumi belum dimungkinkan. (fyk/fyk)