Review Xiaomi 14T, Nyaris Seperti HP Flagship
Hide Ads

Review Xiaomi 14T, Nyaris Seperti HP Flagship

Anggoro Suryo - detikInet
Selasa, 22 Okt 2024 09:45 WIB
Unboxing Xiaomi 14T
Xiaomi 14T. Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Baterai

Unboxing Xiaomi 14TXiaomi 14T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Baterai Xiaomi 14T berkapasitas 5.000 mAh dan dipasangkan dengan charger HyperCharge 67W yang tersedia di paket penjualan (unit yang dipasarkan global tidak dilengkapi charger di paket penjualannya).

Pada awal tulisan, saya menyebut ada dua aspek yang membuat Xiaomi 14T belum cocok disebut sebagai ponsel flagship. Salah satu dari dua aspek itu adalah charger yang "hanya" 67W.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebenarnya, 67W ini adalah daya yang besar untuk sebuah charger ponsel. Bahkan masih ada ponsel flagship brand lain yang daya chargernya lebih kecil dari itu.

Pengisian daya dari kosong sampai penuh pun tak sampai satu jam (sekitar 50 menit). Namun, Xiaomi punya HyperCharge yang lebih oke, yaitu 120W (salah satunya dipakai di Xiaomi 14T Pro). Ya, mungkin Xiaomi memang menjadikan charger ini sebagai salah satu diferensiasi antara Xiaomi 14T dan 14T.

ADVERTISEMENT

Daya tahan baterainya saat dites menggunakan PCMark Work 3.0 battery life bertahan 12 jam 55 menit. Dalam penggunaan sehari-hari saya, baterainya ini bisa memang bertahan seharian tanpa perlu diisi ulang. Namun saya merasa baterainya ini tak irit-irit amat, terutama dalam kondisi standby.

Software

Sistem operasi yang dijalankan Xiaomi 14T saat kami uji adalah HyperOS 1.0.4.0 UNEIDXM yang berbasis Android 14. Sejak dirilis di Jerman beberapa waktu lalu, unit yang saya pegang ini sudah mendapat 2 pembaruan.

Pembaruan terakhir berisikan security patch dan melengkapi fitur AI yang ada, yaitu Circle to Search. Sementara deretan fitur advanced AI-nya sudah disebar secara bertahap.

Tampilan antarmuka HyperOS tentu masih terasa seperti MIUI, namun dengan sejumlah perubahan kecil. Misalnya desain yang semakin "rata" dan sudut-sudut yang makin membulat di setiap elemen desain. Control center-nya pun unya desain baru.

Fitur AI yang tersedia, beberapa di antaranya, cukup berguna untuk keseharian. Setidaknya untuk penggunaan sehari-hari saya. Misalnya AI Recorder yang bisa mentranskrip rekaman suara.

Sayangnya, waktu yang dibutuhkan untuk mentranskrip ini sesuai dengan durasi rekaman. Ini berbeda dengan layanan transkrip lain, misalnya transkrip.com yang biasa saya pakai, yang hanya membutuhkan waktu hitungan menit untuk mentranskrip rekaman berdurasi 1 jam.

Ada juga fitur AI Subtitle untuk membuat subtitle dari video yang sedang ditonton. Berguna saat menonton video dalam bahasa asing yang tak dilengkapi subtitle.

Penjelasan fitur advanced AI bisa dibaca di tautan ini.

Performa

Nah, ini aspek kedua yang membuat Xiaomi 14T tak bisa disebut sebagai ponsel flagship. Tenang, ini bukan berarti Xiaomi 14T lemot atau tak mumpuni untuk bermain game berat, kok. Hanya saja, ada system on a chip (SoC), atau prosesor, lain yang lebih mumpuni ketimbang Dimensity 8300 Ultra yang dipakai di Xiaomi 14T.

Dimensity 8300 Ultra dilengkapi delapan core yang terdiri dari 1 core Cortex-A715 3,35GHz, 3 core Cortex-A715 3,20GHz, dan 4 core Cortex-A510 2,20GHz. GPU-nya adalah Mali G615-MC6. Chip memorinya adalah LPDDR5X dan storage UFS 4.0. Varian yang kami uji adalah 12GB/512GB.

Skor benchmarknya bagaimana? Bukan yang paling kencang tentunya, namun skornya tetap terbilang tinggi untuk HP yang harganya di kisaran Rp 6 jutaan ini. Malah mungkin bisa menyalip HP lain yang harganya di atas ini. Di bawah ini adalah screenshot hasil benchmark dari Xiaomi 14T.

Benchmark Xiaomi 14TBenchmark Xiaomi 14T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark Xiaomi 14TBenchmark Xiaomi 14T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark Xiaomi 14TBenchmark Xiaomi 14T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Lalu bagaimana saat dipakai bermain game? Aman, kencang kok. Game yang saya uji di Xiaomi 14T adalah Genshin Impact, yang berjalan mulus di pengaturan High dengan frame rate 60fps. Sesekali frame ratenya memang drop, namun tak sering. Suhu bodi ponsel tentu terasa hangat, namun tak sampai mengganggu.

Kamera

Unboxing Xiaomi 14TXiaomi 14T Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Ulasan kamera Xiaomi 14T sudah pernah saya tulis pada artikel ini, dan hasil-hasil jepretan kamera dengan lensa Leica Summilux sudah pernah saya posting di sini. Namun secara garis besar, mungkin Xiaomi 14T ini adalah ponsel dengan harga Rp 6 jutaan yang kameranya paling memuaskan. Selain sangat menyenangkan dipakai memotret dalam kondisi kurang cahaya, warna, filter, dan efek-efek Leica yang disediakan bisa memberikan sesuatu yang berbeda pada foto yang dihasilkan. Misalnya Leica Authentic yang memberikan efek vignette yang tak berlebihan namun tetap terlihat.

Oh ya, yang paling penting adalah foto-foto dari Xiaomi 14T ini tetap mempertahankan keseimbangan antara shadow (bagian gelap) dan highlight (bagian terang). Maksudnya, bagian shadow pada foto tetap dibuat gelap sehingga bisa memberikan dimensi pada foto yang dihasilkan. Bukan seperti kebanyakan kamera di ponsel saat ini yang bagian shadownya dibuat terlalu terang.

Opini detikINET

Xiaomi 14T adalah ponsel Rp 6 jutaan yang komplit dan menyenangkan untuk digunakan. Banyak aspek pada ponsel ini yang terasa seperti seperti sebuah ponsel flagship. Chipsetnya, meski bukan yang paling kencang, sangat mumpuni untuk banyak keperluan, termasuk game berat.

Chargernya, juga bukan yang paling kencang, namun tetap kencang -- bahkan lebih kencang dari banyak ponsel lain yang lebih mahal. Layarnya memuaskan, dan tentunya kamera dengan lensa Leica Summilux yang bisa menghasilkan foto dengan ciri khas tersendiri.

Ditambah lagi Xiaomi juga menjanjikan pembaruan sistem operasi hingga 4 tahun, yang membuatnya tetap mendapat pembaruan OS untuk jangka waktu yang lama.

(asj/afr)