Review Asus Zenfone 11 Ultra: Tak Lagi Mungil
Hide Ads

Review Asus Zenfone 11 Ultra: Tak Lagi Mungil

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 02 Sep 2024 09:15 WIB
Asus Zenfone 11 Ultra
Asus Zenfone 11 Ultra. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Asus punya ponsel flagship terbaru untuk tahun 2024 ini, yaitu Zenfone 11 Ultra, yang dipasarkan dengan harga yang menarik untuk kelasnya, yaitu mulai dari Rp 10 juta. Meski sayangnya, Asus meninggalkan ciri khas Zenfone yang selama ini jadi pembeda, yaitu bodi yang mungil. Namun bagaimana performa ponsel ini? Yuk simak ulasan berikut ini.

Seperti diketahui, sampai dengan Zenfone 10, Asus mempertahankan ciri khas Zenfone sebagai ponsel dengan spesifikasi flagship namun dengan layar (dan tentunya) bodi yang mungil, misalnya saja Zenfone 10 yang layarnya hanya 5,92 inch.

Namun mereka mengubah hal itu di Zenfone 11, yang namanya ditambahi embel-embel "Ultra", dan membuat seri Zenfone ini menjadi seperti ponsel flagship lain yang layarnya sudah di atas 6,5 inch, tepatnya 6,78 inch.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oh ya, secara dimensi, Zenfone 11 Ultra ini sangat mirip dengan ROG Phone 8. Tentunya tanpa berbagai "kelengkapan" gaming yang dibawa oleh ROG Phone 8.

Desain

Asus Zenfone 11 UltraAsus Zenfone 11 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Sebagai ponsel flagship, bodi Zenfone 11 Ultra terasa sangat premium. Bodi belakangnya terbuat dari bahan metal dengan finishing matte atau doff. Tak banyak ornamen yang meramaikan bodi belakangnya, kecuali beberapa garis pola geometri pada bagian tengah hingga bawah.

ADVERTISEMENT

Modul kamera yang ada di bagian kiri atas juga terasa minimalis, meski harus diakui memang cukup tebal dan menonjol dibanding bodinya yang sebenarnya juga tak tipis-tipis amat.

Asus Zenfone 11 UltraAsus Zenfone 11 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Namun di balik desain yang premium ini, menurut saya ada sebuah hal negatif. Yaitu bodi belakangnya ini terasa agak licin. Kalau dipegang sih memang tidak terlalu licin, namun jika ditaruh di meja kayu atau kaca, bodinya ini sangat licin.

Biasanya saya tak terlalu peduli jika bodi belakang ponsel terasa licin, karena biasanya bisa "disembuhkan" dengan mudah lewat penggunaan casing tambahan, yang juga untuk melindungi kesan premium bodi tersebut agar tidak tergores atau kotor dengan noda dari sidik jari.

Dan, Asus memang menyertakan casing pada paket penjualan Zenfone 11 Ultra ini. Namun sayangnya, casing tambahan ini malah lebih licin dibanding bodi belakang ponsel. Artinya, pengguna mungkin sebaiknya membeli casing tambahan dari pihak ketiga (yang dari pantauan saya di marketplace, pilihannya tidak terlalu banyak).

Sementara itu pada bagian depannya dipenuhi oleh layar besar 6,78 inch yang datar, dan hanya sedikit melengkung pada bagian pinggiran layar yang membuatnya terasa nyaman saat melakukan swipe dari luar layar.

Bezelnya ini sangat tipis, nyaris tak terlihat. Rasio layar ke bodinya mencapai 94%, dan layarnya ini tak terganggu kehadiran sensor karena semuanya tersimpan di bawah layar termasuk sensor sidik jari optical, hanya ada punch hole untuk kamera depan. Layarnya dilapisi Gorilla Glass Victus 2, dan ponselnya punya sertifikasi IP68 tentunya.

Layar

Seperti yang sudah saya tulis di atas, layarnya ini berukuran 6,78 inch dengan resolusi 1080p, atau tepatnya 1080 x 2400 pixel. Refresh rate-nya adalah 144Hz, bukan 165Hz seperti ROG Phone 8.

Panel yang dipakai adalah Samsung Flexible AMOLED E6 8 bit, dengan tingkat kecerahan maksimal diklaim mencapai 2500 nits, yang membuatnya nyaman saat dipakai di bawah terik matahari sekalipun.

Asus Zenfone 11 UltraAsus Zenfone 11 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Dalam penggunaan sehari-hari, layarnya ini bisa menghasilkan gambar yang memukau. Tentu ada sertifikasi Widevine L1 yang membuat Zenfone 11 Ultra bisa dipakai memutar video dari Netflix dan sebagainya dalam berbagai standar, kecuali Dolby Vision yang memang tidak didukung.

Meski refresh rate maksimalnya 144Hz, pengguna dibatasi pada refresh rate 120Hz. Pengaturannya bisa dipilih antara 60Hz, 120Hz atau auto menggunakan teknologi LTPO yang akan menyesuaikan konten yang sedang dilihat.

Baterai

Kapasitas baterai Zenfone 11 Ultra adalah 5.500, terbilang besar untuk ponsel seukurannya. Namun sepadan dengan ukuran layarnya yang besar serta system on a chip yang dipakainya -- Snapdragon 8 Gen 3 -- yang juga haus daya.

Untuk penggunaan sehari-hari, media sosial, pengiriman pesan, sesekali bermain game dan menonton video dari YouTube dan Netflix, baterainya ini dengan mudah bertahan dari pukul 7 pagi hingga 10 malam. Saat diuji menggunakan tes baterai di PCMark, didapatkan daya tahan baterai selama 11 jam 43 menit.

Soal pengisian baterai, Asus menyebut Zenfone 11 Ultra mendukung daya maksimal 65W lewat standar HyperCharge yang tampaknya berbasis dari Power Delivery (PD) dan Programmable Power Supply (PPS).

Tentu saja, seperti banyak ponsel kekinian, tak ada adapter charger di paket penjualannya. Jadi jika anda mencari charger untuk Zenfone 11 Ultra, carilah charger yang mendukung standar PD dan PPS.

Saat dicoba menggunakan charger Baseus GaN 65W yang saya pasangkan dengan kabel USB-C yang ada di paket penjualan, waktu yang dibutuhkan dari kosong sampai penuh hampir mencapai 50 menit. Cukup kencang memang, namun jelas masih kalah dengan standar-standar charger lain yang lebih wah, misalnya seperti Xiaomi 120W.

Baca selengkapnya >>>

Konektivitas lengkap

Zenfone 11 Ultra mendukung jaringan 5G lewat dua slot kartu nano SIM yang disediakan. Sambungan GPS yang tersedia lengkap, dari GNSS, Galileo, sampai Beidou. WiFi-nya juga mendukung WiFi 7 triple band (2,4GHz, 5GHZ, dan 6GHz).

Lalu Bluetooth 5.4 LE yang mendukung aptX HD, aptX Adaptive, dan aptX Lossless, juga NFC pun tentu tersedia. Pengisian daya tentu dilakukan lewat port USB-C, yang menariknya bukan dipasang di bagian bawah tengah, melainkan pinggir.

Menariknya, ada dukungan port audio 3,5mm di ponsel ini, yang dalam spesifikasinya tercatat mendukung Hi-Res. Saya menjajal jack audio ini dengan earphone 64Audio U12T dan saya menggunakan dongle DAC Luxury Precision W2 untuk membandingkan chip DAC yang dipakai.

Namun sayangnya, menurut saya, kualitas chip DAC dan amplifier-nya tak istimewa. Detailnya sangat kalah jauh dibanding dongle DAC yang saya jajal. Mungkin ekspektasi saya yang terlalu tinggi. Setidaknya kehadiran jack audio 3,5mm bisa menjadi pembeda dibanding ponsel flagship lain yang sudah tak lagi menyertakan jack ini.

Sistem Operasi dan Fitur

Di sektor ini, Asus juga punya hal berbeda dibanding pabrikan Android lain. Mereka memilih untuk tak terlalu banyak mengubah tampilan Android yang dipakai. Malah sebenarnya bisa dibilang, OS yang dipakai ini adalah Android Open Source Project (AOSP). Mungkin ini adalah OS Android paling polos yang pernah saya coba (kecuali yang ada di Pixel, ya).

Tenang, Asus tak sepenuhnya bergantung pada AOSP. Mereka tetap mengembangkan aplikasi Gallery, Clock, dan File Manager-nya sendiri, kok. Dan yang jelas, tak ada iklan sama sekali di OS ini.

Namun Asus tetap menyertakan fitur dukungan untuk gaming seperti Game Genie yang bisa menampilkan sejumlah informasi komponen, seperti load CPU dan GPU, FPS, sampai temperatur.

Sebagai ponsel yang dirilis pada 2024, tak lengkap rasanya jika tak menyebut AI. Saat pertama dirilis, fitur-fitur AI-nya memang belum tersedia. Namun dalam pembaruan OS, fitur AI ini sudah dihadirkan, seperti AI Transcript, AI Call Translator, dan AI Wallpaper.

Misalnya AI Transcript, yang langsung dibenamkan dalam aplikasi perekam suara dan bisa mentranskrip audio secara otomatis, termasuk merangkum hasil transkrip tersebut. pengolahannya ini terbagi dua, yaitu pengolahan transkrip dilakukan secara internal dan perangkumannya dilakukan lewat cloud.

Spesifikasi dan Performa

Unit Zenfone 11 Ultra yang saya terima adalah varian dengan RAM 12GB dan storage 256GB. Performanya bagaimana? Ya jelas kencang. Berbagai aplikasi benchmark dilibas dengan skor tinggi, dan game berat seperti Genshin Impact pun mudah saja dimainkan dengan pengaturan tertinggi, termasuk frame rate 60 fps.

Apalagi jika hanya dipakai untuk keperluan standar secara bersamaan, seperti pengiriman pesan, browsing dengan banyak tab dibuka sekaligus, ataupun menonton video di YouTube dan Netflix, itu semua bisa dilakukan dengan lancar.

Uji strest test di Wild Life Extreme 3DMark juga terbilang lancar dan stabil. Skor 5.000 an bisa bertahan di loop pertama dan kedua. Lalu turun ke 4.800an dari loop 3 sampai loop 13. Lalu dari loop 14 sampai 20 skornya baru merosot dari 4.600an hingga terendah 4.300an.

Benchmark Asus Zenfone 11 UltraBenchmark Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraBenchmark Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraBenchmark Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraBenchmark Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Selanjutnya kamera dan kesimpulan >>>

Kamera

Zenfone 11 Ultra punya tiga kamera belakang yang terbagi menjadi kamera utama 50MP dengan OIS, kamera tele 3x 32MP dengan OIS, dan kamera ultrawide 13MP. Sementara kamera depannya adalah 32MP.

Secara singkat, kamera ini mumpuni selayaknya kamera di ponsel flagship. Kamera utamanya dalam pengaturan standar akan memotret dengan resolusi 12,5MP karena menggunakan pixel binning. Dalam kondisi terang, fotonya bisa merekam detail yang bagus, dynamic range yang cukup luas. Reproduksi warnanya pun cukup menyenangkan untuk saya karena relatif natural.

Hanya saja, tampaknya pemrosesan gambarnya tak terlalu bisa mengolah gambar dengan baik saat memotret kondisi dengan dynamic range yang tinggi. Misalnya memotret dedaunan di pohon dengan latar langit yang membuat purple fringing bermunculan.

Namun jika hasil jepretannya itu di-zoom dengan sangat dekat, mulailah terlihat artifak akibat sharpening yang terlalu besar, yang membuatnya seperti sebuah foto yang terlalu banyak diedit. Perlu diingat, hal ini tak terlihat tanpa pembesaran foto. Jadi untuk penggunaan standar seperti media sosial, rasanya kualitas kameranya cukup aman.

Bagaimana dengan kamera utama tanpa pixel binning, alias foto dengan resolusi 50MP? Sama saja, kok. Hanya resolusinya saja yang lebih besar. Kualitas kamera telenya pun tak terpaut jauh dengan kamera utama jika masih menggunakan zoom optik. Saat pakai zoom digital, barulah kualitasnya mulai menurun.

Pada kondisi kurang cahaya, tentu saja kualitas fotonya akan menurun. Tapi tenang, penurunannya relatif masih bisa diterima kok. Alias tak buruk-buruk amat.

Fitur OIS yang ada di kamera utama dan tele juga cukup berguna untuk meredam getaran saat merekam video. Ada dua level peredaman yang bisa dipilih, yaitu Adaptive dan Super HyperSteady. Yang disebut belakangan hanya tersedia di kamera utama dan resolusinya dipatok pada 1080p.

Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraHasil Kamera Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraHasil Kamera Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraHasil Kamera Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Benchmark dan Kamera Asus Zenfone 11 UltraHasil Kamera Asus Zenfone 11 Ultra Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

Opini detikINET

Pengguna yang menyukai ponsel dengan layar mungil jelas akan sedih dengan kehadiran Zenfone 11 Ultra, karena pilihan ponsel flagship yang layarnya kecil menjadi semakin sedikit.

Namun ini bukan berarti Zenfone 11 Ultra adalah ponsel yang mengecewakan, karena bodinya premium, spesifikasinya mumpuni, baterainya tahan lama, dan lain sebagainya. Jadi, Zenfone 11 Ultra itu bagus nggak? Ya bagus. Istimewa apa tidak? Sayangnya...tidak.

Namun setidaknya harga promonya saat pertama dirilis cukup menarik, yaitu Rp 10 juta kurang seribu. Malah saat review ini dibuat, harga ponsel ini di marketplace sudah lebih rendah lagi, karena ada yang menjualnya di kisaran harga Rp 9,1 juta.

Asus Zenfone 11 UltraAsus Zenfone 11 Ultra Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Halaman 2 dari 3


Simak Video "Jadi Ponsel Ramah Lingkungan, Ini Spesifikasi-Fitur AI Asus Zenfone 11 Ultra"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/afr)
Berita Terkait