WD Black SN770 adalah salah satu SSD NVMe terbaru besutan Western Digital yang berbasis PCI Express 4.0. Di atas kertas, spesifikasinya tak menarik. Namun bagaimana performanya?
Harga SN770 terbilang terjangkau, saat tulisan ini dibuat, harga SSD ini untuk kapasitas 1TB harganya sekitar Rp 2,5 juta. Harga itu lebih murah dari sejumlah SSD kelas atas yang menjanjikan kecepatan tinggi. Namun bukan berarti SN770 punya kecepatan yang rendah.
Harganya yang murah itu bisa terjadi karena SN770 menggunakan arsitektur dengan tanpa menggunakan DRAM (dynamic random access memory), alias DRAM-less, yang membuat pabrikan bisa mengurangi biaya komponen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SSD yang tak dilengkapi DRAM dulunya punya kecepatan yang lebih rendah. Namun dengan teknologi terkini, dan terbantu dengan kontroler kekinian yang lebih canggih, kecepatannya SSD tanpa DRAM ini ternyata punya yang tinggi juga.
Tak cuma lebih murah, WD juga menjanjikan kalau sistem tanpa DRAM ini konsumsi dayanya 20% lebih rendah ketimbang SSD generasi sebelumnya, namun punya performa yang 40% lebih kencang.
SN770 menggunakan bentuk M.2 2280 yang artinya punya panjang 80mm. Protokol yang dipakai adalah NVMe 1.4 yang berjalan di PCIE 4.0. Pemakaian chip flash TLC NAND dikombinasikan dengan kontroler buatan WD.
Secara bentuk, SN770 terlihat sangat mirip dengan SN750 SE. Bedanya adalah SN770 punya kecepatan baca yang diklaim mencapai 5.150 MB/s dan kecepatan tulis mencapai 4.900 MB/s. Dalam pengujian yang dilakukan detikINET, klaim tersebut benar-benar terbukti, dan bahkan terkadang bisa sedikit lebih cepat.
Ketahanan SN770 ini menurut WD adalah 600TBW (terabytes written) untuk varian 1TB, terbilang standar untuk SSD dengan chip flash berbasis TLC. Contohnya WD Black SN850 yang harganya lebih mahal pun punya rating TBW yang sama untuk kapasitas 1TB.
Sekadar informasi, TBW ini adalah perkiraan pabrikan mengenai berapa banyak data yang bisa ditulis ke dalam sebuah SSD sebelum chip flashnya mulai bermasalah.
![]() |
Dalam paket penjualannya WD menyertakan software WD Black Dashboard seperti yang biasa diberikan WD dalam paket SSD seri WD Black lain. Di software ini kita bisa mengecek status SSD, seperti kapasitas, volume, dan temperatur. Juga bisa menjalankan diagnostik S.M.A.R.T, dan mengaktifkan Gaming Mode -- yang otomatis mematikan mode power saving.
Salah satu kekurangan SN770 ini adalah WD tak menyertakan heatsink untuk mendinginkan SSD ini. Meski memang panas yang tak ditimbulkan pun tak berlebihan, layaknya SSD lain. Pendinginan SSD ini berjalan lewat sistem manajemen dayanya, yang akan melambatkan kecepatan jika suhunya berlebihan.
Jika mau, pengguna pun bisa menambahkan heatsink sendiri yang harganya juga tak terlalu mahal.
Kesimpulan
WD Black SN770 mungkin tak terlalu menarik dari dari sisi spesifikasi. Tak dilengkapi DRAM, dan jumlah kanal NAND yang dipakai tak sebanyak kompetitornya. Namun dari pengujian yang kami lakukan, kecepatan baca dan tulisnya jelas tak memalukan. Jika dibandingkan dengan harganya yang relatif murah, kecepatan baca dan tulisnya ini bisa dibilang sangat kencang.
(asj/fay)