Samsung belum lama ini meluncurkan wireless earbuds Galaxy Buds 2 di Indonesia. True wireless stereo (TWS) anyar ini merupakan penerus dari Galaxy Buds dan Galaxy Buds+ yang diluncurkan dua tahun yang lalu.
Galaxy Buds 2 diklaim sebagai TWS terkecil dan teringan yang pernah dirilis oleh Samsung. Harganya pun lebih terjangkau dibandingkan pendahulunya, tapi dengan fitur yang lebih kaya.
detikINET berkesempatan menjajal Galaxy Buds 2 selama beberapa pekan untuk mendengarkan musik, podcast, menonton film, dan rapat online. Seperti apa performanya? Simak review lengkapnya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desain
Dari luar, Galaxy Buds 2 terlihat memiliki charging case yang mirip seperti Galaxy Buds Pro dan Galaxy Buds Live. Bentuknya kotak, mirip seperti kotak perhiasan dengan finish yang glossy.
Galaxy Buds 2 hadir dalam empat pilihan warna yaitu graphite, white, olive dan lavender yang merupakan varian yang saya coba. Oh ya, meski hadir dalam empat pilihan warna, semua charging case Galaxy Buds 2 hadir dengan eksterior berwarna putih.
![]() |
Begitu dibuka, baru terlihat interior dan buds dengan warna yang senada. Berbeda dengan bagian luar yang mengkilap, interior charging case Galaxy Buds 2 memiliki finish matte yang mungkin dirancang untuk memudahkan mengambil buds dari tempatnya.
Ukuran charging case-nya terbilang compact dan tidak terlalu tebal. Saat dimasukkan ke kantong celana jins wanita yang terkenal sempit pun masih bisa muat dengan nyaman.
Buds-nya sendiri berbentuk membulat dibandingkan Galaxy Buds Pro, dan memiliki model in-ear. Sama dengan eksterior charging case-nya, buds ini memiliki finish yang glossy dan kadang agak sulit dipegang jika tangan sedang basah atau berkeringat.
![]() |
Samsung mengklaim Galaxy Buds 2 memiliki ukuran 15% lebih kecil dan 20% lebih ringan ketimbang Galaxy Buds Plus. Ukurannya yang lebih kecil dan ringan memang membuat TWS ini terasa lebih nyaman saat digunakan dalam waktu lama, tapi akibatnya ruang yang tersedia untuk kontrol jadi sangat terbatas.
Fitur dan Software
Galaxy Buds 2 membutuhkan aplikasi Galaxy Wearable untuk bisa terhubung dengan ponsel Android dan mengakses semua fiturnya. Aplikasi ini juga tersedia untuk perangkat Windows, tapi sayangnya belum tersedia untuk iOS.
Pengguna iPhone tetap bisa menghubungkan perangkatnya dengan Galaxy Buds 2 menggunakan koneksi Bluetooth. Tapi tentu saja tidak bisa jadi tidak bisa mengakses fitur-fitur pendukung yang disertakan oleh Samsung.
Oh ya, meski aplikasi Galaxy Wearable sudah mendukung semua ponsel Android, ada beberapa fitur yang tidak tersedia untuk ponsel non-Samsung. Misalnya, opsi Game mode di menu Labs tidak tersedia di ponsel Android non-Samsung.
Selain itu, Samsung melengkapi Galaxy Buds 2 dengan Scalable Codec yang hanya bisa diakses jika TWS ini terhubung dengan ponsel ponsel Samsung. Di perangkat lainnya codec yang tersedia hanya AAC dan SBC.
Fitur yang ditawarkan aplikasi Galaxy Wearable sebenarnya cukup sederhana. Pengguna bisa mengecek sisa daya yang ada di buds dan charging case dengan lebih detail, mengaktifkan active noise cancelling atau ambient sound, mengatur equalizer, dan lain-lain.
Tapi ada satu fitur yang menarik yaitu earbud fit test. Saat pengguna baru pertama kali menghubungkan Galaxy Buds 2 dengan ponsel, aplikasi Galaxy Wearable akan langsung meminta melakukan fit test untuk melihat apakah ukuran tip silikon yang digunakan sudah sesuai dengan telinga pengguna atau belum.
![]() |
Fitur ini sangat membantu karena memudahkan pengguna mencari tip silikon yang sesuai agar bisa membuat telinga menjadi lebih nyaman dan suara yang didengar juga lebih optimal. Samsung sendiri membekali Galaxy Buds 2 dengan tip bawaan berukuran medium, dan dua tip ekstra berukuran kecil dan besar.
Untuk mengontrol Galaxy Buds 2 bisa dilakukan dengan menyentuh buds secara langsung. Sentuh buds sekali untuk menghentikan/memutar lagu, dua kali untuk memutar lagu berikutnya/menjawab telepon, dan tiga kali untuk memutar lagu sebelumnya.
Pengguna juga bisa mengatur opsi kontrol sentuh dan tahan sesuai keinginannya masing-masing, misalnya untuk beralih dari ANC ke ambient sound, memanggil asisten suara, membuka Spotify, atau mengatur volume.
Dengan update software terbaru untuk Galaxy Buds 2, pengguna juga bisa mengatur volume dengan menyentuh bagian ujung buds. Ini merupakan fitur eksperimental yang bisa diakses lewat menu Labs.
Bicara soal kontrol, Galaxy Buds 2 ini agak sedikit menyusahkan. Kadang panel sentuhnya terlalu sensitif, kadang juga kurang responsif. Karena ruang kontrolnya yang terbatas, kadang saat ingin memperbaiki posisi buds malah tidak sengaja menyentuh panel kontrolnya.
Galaxy Buds 2 juga memiliki rating IPX2 sehingga bisa dipakai di luar rumah saat berolahraga atau saat gerimis. Tapi saat hujan deras atau ingin bermain air di pinggir kolam, sebaiknya jangan sambil membawa Galaxy Buds 2.
Halaman selanjutnya: Audio dan baterai...
Audio
Untuk urusan audio, Samsung membekali Galaxy Buds 2 dengan 2-way speaker. Ada tweeter yang menangani suara tinggi, dan woofer yang menangani suara rendah sehingga suaranya terdengar lebih jelas.
Hasilnya, suara yang dikeluarkan sangat memuaskan untuk TWS berukuran mungil seperti ini. Bass-nya terdengar kencang di lagu EDM dan techno, meski kurang begitu nendang jika dibandingkan dengan Jabra Elite 75t yang memang relatif lebih mahal.
Saat dipakai mendengarkan musik indie dan rock yang didominasi gitar, suara mid dan high-nya terdengar sangat jelas. Coba pakai Galaxy Buds 2 untuk mendengarkan lagu Spoon yang berjudul 'Don't Make Me a Target' pasti akan langsung jatuh hati dengan TWS ini.
Lantas bagaimana dengan performa ANC yang menjadi fitur unggulan Galaxy Buds 2? Samsung mengklaim fitur ini bisa menyaring hingga 98% suara eksternal, cukup untuk membantu berkonsentrasi saat rapat online atau belajar.
ANC yang ada di Galaxy Buds 2 memang tidak bisa memblokir suara eksternal sepenuhnya, tapi saya pribadi justru memilih TWS seperti ini karena bisa tetap bisa memperhatikan lingkungan sekitar saat mendengarkan musik.
![]() |
Jika ingin lebih aware dengan suara sekitar, ada fitur ambient sound yang bisa diaktifkan. Ada tiga mode ambient sound yang bisa dipilih yaitu low, medium dan high.
Fitur ini bisa memasukkan sedikit suara eksternal sehingga kita tetap bisa mendengar suara di sekitar tanpa perlu melepas buds dari telinga. Jadi tidak perlu khawatir ketinggalan pesawat, atau melewatkan pesanan kopi saat dipanggil barista.
Sayangnya, Galaxy Buds 2 tidak memiliki fitur yang bisa menghentikan lagu secara otomatis saat salah satu buds dikeluarkan dari telinga. Tapi dengan harga yang cukup terjangkau, sepertinya cukup wajar jika fitur tersebut absen.
Tidak hanya kualitas audio yang mengesankan, Galaxy Buds 2 juga menawarkan kualitas panggilan yang sangat baik berkat tiga mikrofon yang dilengkapi dengan voice pickup unit. Suara mengganggu di latar belakang juga bisa dihilangkan dengan teknologi deep neural network (DNN).
Saat digunakan untuk telepon atau rapat online, suara saya bisa terdengar jelas oleh lawan bicara, bahkan saat berbicara di samping kipas angin yang berisik.
Baterai
Samsung mengklaim baterai Galaxy Buds 2 bisa bertahan hingga lima jam jika fitur ANC diaktifkan, dan 7,5 jam jika ANC dimatikan. Dari hasil pengujian, saat dipakai mendengarkan musik selama dua jam dengan ANC diaktifkan, baterai Galaxy Buds 2 tersisa 50%, tidak terlalu jauh dibandingkan klaim Samsung.
Daya tahan baterainya memang tidak sekuat TWS lain. Tapi mungkin ini adalah bentuk kompromi Samsung untuk memastikan desain Galaxy Buds 2 sekecil dan seringan mungkin.
Sementara itu, charging case-nya bisa menambah daya hingga 20 jam (dengan ANC) atau 29 jam (tanpa ANC). Ini artinya charging case Galaxy Buds 2 bisa dipakai mengisi ulang baterai sebanyak empat kali.
Untuk mengisi ulang charging case-nya bisa menggunakan USB Type-C atau menggunakan wireless charger Qi. Karena tidak dilengkapi dengan pengisian cepat, proses pengisian ulang memakan waktu hampir dua jam untuk mengisi penuh charging case.
Opini detikINET
Jika sedang mencari TWS Samsung sambil mempertimbangkan value for money, Galaxy Buds 2 bisa menjadi pilihan utama karena harganya yang lebih murah dari Galaxy Buds Pro dan Galaxy Buds Live tapi tetap mengusung banyak fitur.
![]() |
Desainnya yang kecil dan ringan membuat TWS ini terasa sangat nyaman di telinga, bahkan saat penggunaan hingga berjam-jam. Kualitas audio dan panggilannya juga sangat memuaskan untuk TWS seharga Rp 1 jutaan.
Tapi memang ada beberapa kekurangannya, misalnya bass yang kurang nendang, kontrol yang tidak konsisten, dan kapasitas baterai yang cukup kecil. Fitur ANC-nya mungkin cukup untuk pengguna kasual, tapi untuk pengguna yang mencari isolasi total mungkin kurang puas dengan yang ditawarkan Galaxy Buds 2.
Secara keseluruhan, Galaxy Buds 2 cocok bagi siapa saja yang mencari TWS harian yang nyaman. Dengan harga Rp 1,699 juta, Galaxy Buds 2 berpotensi jadi TWS sejuta umat di kalangan pengguna Android.