Saat Xiaomi merilis Mi 11 Ultra secara global, timbul rasa pesimis kalau handphone ini bakal dirilis di Indonesia, mengingat harganya sangat fantasitis, yakni 1.199 Euro atau sekitar Rp 20,4 juta. Bahkan ketika dinyatakan lolos TKDN, kami masih ragu kalau perangkat ini jadi dihadirkan di Tanah Air.
Karena bukan jaminan vendor meluncurkan produk barunya meski telah mengantongi restu dari Kemenperin maupun Ditjen SDDPI Kominfo. Sebab kami sempat mendapati beberapa vendor yang mendaftarkan perangkatnya tapi urung merilisnya.
Sebab itu menjadi sebuah kejutan kala Mi 11 Ultra akhirnya resmi dirilis Juni lalu. Mengagetkannya Xiaomi Indonesia menjual lebih terjangkau dari pasar Eropa, harganya Rp 16.999.000. Ya walaupun banderol tersebut menasbihkan Mi 11 Ultra jadi HP termahal yang pernah Xiaomi hadirkan.
Kami sempat menggunakan Mi 11 Ultra sebagai daily driver selama beberapa pekan dan berkesimpulan inilah HP Xiaomi terbaik yang pernah kami jajal. Berikut review singkatnya.
Desain
Premium, besar dan berat, itulah kesan pertama dari Mi 11 Ultra. Dimensinya tidak jauh berbeda dengan Samsung Galaxy S21 Ultra, namun dengan bobot yang sedikit lebih berat.
Sedikit gambaran dimensi Mi 11 Ultra 164.3 x 74.6 x 8.4 mm dengan berat 234 gram. Sementara Galaxy S21 Ultra punya ukuran 165.1 x 75.6 x 8.9 mm dengan berat 227 gram.
Setelah sering digunakan, dimensi dan berat Hi 11 Ultra masih nyaman dalam genggaman. Tapi kami sarankan untuk memasangkan case. Memang material keramik punya ketahanan yang sangat kuat dan memberikan kesan premium pada HP ini, hanya saja terasa licin di tangan.
Modul kamera Mi 11 Ultra begitu mencuri perhatian kala pertama kali melihatnya. Begitu besar sekaligus bikin bodinya tebal, bikin tak nyaman ketika disimpan dalam saku celana.
Pun begitu tonjolan modul kamera ini cukup membantu jadi cengkeraman jari saat digunakan dalam mode landscape. Lantaran modul tersebut dibuat cukup besar bikin bodi ponsel tak bergoyang saat diletakkan pada permukaan datar.
Hanya timbul kekhawatiran permukaannya rentan terkena gesekan, walaupun kami yakin Xiaomi pasti melapisinya dengan kaca yang tahan goresan.
HP ini punya rangka aluminium, di bagian atas terdapat sensor IR Blaster dan speaker. Sisi kanannya terdapat tombol pengaturan volume dan power, sementara bagian bawah terapat speaker, slot SIM Card dan port USB Type C. Tidak ada port jack audio 3,5 mm, tapi Xiaomi memberikan converter dalam paket penjualannya.
Layar dan Audio
Xiaomi memasangkan panel AMOLED E4 10-bit buatan Samsung dengan perlindungan Gorilla Glass Victus. Layarnya punya ukuran 6,81 inch dengan tepian melengkung dan punch hole di sudut kiri atas.
Resolusi yang dibawa 1440 x 3200 pixel dan mendukung teknologi kecepatan refresh adaptif. Kecepatan refresh dapat berfluktuasi antara 30 dan 120 Hz, tergantung pada konten layar.
Mi 11 Ultra memiliki kecerahan yang sangat tinggi hingga mencapai kecerahan 1700 nits sehingga tetap terang dan jelas meski digunakan di bawah terik Matahari. HP ini diberikan dukungan HDR10+ dan Dolby Vision.
Fitur terakhir ini belum banyak tersedia di HP Android, padahal banyak konten Dolby Vision tersedia di Netflix maupun Disney+ Hotstar. Konten Dolby Vision mampu memanjakan mata karena gambar yang ditampilkan memiliki kontras, kecerahan, warna, dan detail yang sangat baik.
Xiaomi turut memberikan fitur AI Image Engine untuk mendongkrak kualitas layar. Salah satu fitur menariknya adalah Motion Estimation Motion Compensation (MEMC). Teknologi ini memberikan frame video tambahan guna menampilkan gambar lebih smooth dan transisi lebih hidup. Begitu terasa ketika menonton tayangan olahraga serta adegan yang bergerak cepat dan penuh aksi.
Berkat refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 480 Hz memberikan pengalaman bermain game yang seru. Layar sangat responsif saat menekan tombol menembak saat memainkan Call of Duty (COD) Mobile.
Salah satu keunikan Mi 11 Ultra ini adanya layar kedua di bagian belakang. Ukurannya 1,1 inch dengan panel AMOLED, punya fungsi menampilkan notifikasi, tanggal, status baterai kala isi ulang, dan jendela bidik untuk memudahkan selfie dengan kamera belakang.
Setelah menggunakannya, layar kedua ini sebuah gimmick yang kalaupun dihilangkan tidak jadi soal. Malah sempat terlintas di pikiran, andaikan Xiaomi menghadirkan ponsel serupa tanpa layar kedua dengan harga sedikit di bawah Mi 11 Ultra bakal menggoda. Tertarik membuatnya Xiaomi?
Beralih ke audio, Xiaomi menempatkan dua speaker dengan sentuhan Harman Kardon pada HP premiumnya ini. Alhasil suara yang dikeluarkan tak sekadar lantang, tapi juga memuaskan telinga.
Namun demikian kami masih lebih menyukai suara yang dihasilkan Mi 10. Mungkin karena dual symmetrical speaker yang dimiliki ponsel ini berhasil menyuguhkan suara seimbang.
Absennya jack audio 3,5 mm tidak jadi persoalan. Sebab koneksi Bluetooth 5.2 yang dipunyai ponsel ini sudah mendukung LHDC, sehingga kami bisa menikmati fitur lossless Apple Music menggunakan earphone TWS.
Selanjutnya kamera
Simak Video "Mi 11 Ultra, Sang Penantang Flagship Samsung dan iPhone"
(afr/afr)