Jakarta -
Belum cukup mengeluarkan dua ponsel flagship dalam setahun, Samsung memboyong Galaxy S20 FE (Fan Edition) ke Indonesia. Ponsel ini hadir dengan harga yang lebih terjangkau tapi tetap membawa fitur premium ala Galaxy S20.
Sesuai namanya, Galaxy S20 FE ditujukan untuk penggemar Samsung yang ingin menjajal ponsel flagship tapi dengan budget yang terbatas. Apalagi di tengah kondisi pandemi seperti ini konsumen pasti enggan mengeluarkan belasan juta rupiah untuk ponsel flagship.
Untuk menghadirkan ponsel flagship dengan harga terjangkau Samsung tentu harus mengorbankan beberapa hal tapi tidak mengurangi rasa premiumnya. Prosesor yang digunakan tetap Exynos 990, tapi desain layar melengkung ditiadakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menggunakan Galaxy S20 FE selama kurang lebih satu minggu, semua fitur dan kemampuannya sudah saya jelajahi. Tanpa berpanjang lebar lagi, berikut review Samsung Galaxy S20 FE.
Desain
Samsung Galaxy S20 hadir dengan enam pilihan warna yang trendi dan menarik. Ada Cloud Red, Cloud Orange, Cloud Lavender,Cloud Navy, Cloud White serta yang kami jajal Cloud Mint.
Bagian belakangnya memiliki warna hijau mint pastel dengan bingkai berwarna senada yang sangat manis dan cocok untuk siapa saja. Berbeda dengan Galaxy S20 yang memiliki bagian belakang kaca, adiknya ini memiliki lapisan plastik dengan finish matte.
Karena menggunakan plastik matte, punggung ponsel ini tidak banyak menangkap sidik jari dan noda. Tapi material yang digunakan memang agak sedikit licin.
Menggunakan material plastik tidak lantas membuat Galaxy S20 FE terlihat murahan atau ringkih. Bingkai aluminium yang mengelilingi ponsel membuatnya tetap kokoh saat digenggam dan membuat penampilannya terlihat mewah.
Galaxy S20 FE Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Ukuran Galaxy S20 FE terasa pas di tangan maupun di saku celana dan nyaman digenggam meski dalam durasi yang cukup panjang. Bobotnya pun tidak begitu berat.
Bagian belakang ponsel ini hanya diisi oleh tiga kamera belakang dan LED flash. Walau masuk dalam keluarga Galaxy S20, modul kamera yang digunakan justru lebih mengingatkan akan lini Galaxy Note 20 karena warnanya yang mengikuti warna punggung ponsel.
Tombol power dan volume ditempatkan di sisi kanan ponsel, dan slot untuk SIM dan microSD berada di bagian atas. Galaxy S20 FE mendukung dual SIM tapi slot yang digunakan adalah hybrid slot. Bagian bawah ponsel diisi dengan speaker dan port USB-C.
Display dan Audio
Sebelum membahas bagian yang lebih teknis, ada baiknya kita membahas desain layar yang digunakan Galaxy S20 FE. Berbeda dengan keluarga Galaxy S20 lainnya yang memiliki desain layar melengkung, ponsel ini hadir dengan layar yang datar.
Bezel di keempat sisinya juga sedikit lebih tebal dibandingkan saudaranya. Tapi Galaxy S20 FE memiliki punch hole terkecil dibanding seri Galaxy lainnya sehingga layarnya tetap terasa lapang saat digunakan.
Display Galaxy S20 FE menggunakan panel Super AMOLED dengan resolusi 1080 x 2400 pixel (Full HD+). Meski tidak menggunakan Dynamic AMOLED dan layar 1440p seperti Galaxy S20, layar ponsel ini tetap terlihat terang dengan warna yang tajam. Dengan ukuran layar 6,5 inch, ponsel ini berada di tengah-tengah Galaxy S20 dan Galaxy S20+ dari segi ukuran.
Galaxy S20 FE Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Galaxy S20 FE juga didukung dengan refresh rate 120 Hz yang membuat scrolling di browser dan media sosial terasa sangat mulus. Tapi fitur ini bisa membuat baterai menjadi lebih boros. Tenang saja, cukup ganti ke refresh rate 60 Hz yang lebih ramah baterai.
Refresh rate yang ada di Galaxy S20 FE tidak bersifat adaptif seperti Galaxy Note 20. Jadi jika fitur ini diaktifkan, maka akan terus aktif di semua aplikasi.
Sedikit berbeda dengan game. Jika refresh rate 120 Hz diaktifkan tapi game yang dimainkan tidak mendukung refresh rate tinggi, akan secara otomatis diturunkan ke 60 Hz.
Dengan sertifikasi HDR10+, Galaxy S20 FE bisa digunakan untuk menonton video HDR 1080p dengan optimal di YouTube. Sayangnya meski sudah mengantongi sertifikasi Widevine L1, Galaxy S20 FE tidak bisa digunakan untuk menonton konten HDR di Netflix.
Untuk menikmati konten-konten multimedia, Samsung memberikan dual speaker yang terletak di bagian bawah dan di dekat earpiece. Suara yang dikeluarkan cukup keras tapi tidak cempreng, apalagi dengan dukungan dari Dolby Atmos.
Antarmuka dan Sistem Operasi
Galaxy S20 FE menjalankan Android 10 yang dibalut dengan OneUI 2.5. Antarmuka ini sama seperti ponsel lainnya, ringkas dan mudah digunakan.
Fitur-fitur keren yang ada di Galaxy S20 juga dibawa ke ponsel ini. Misalnya Samsung DeX yang memungkinkan Galaxy S20 FE untuk terhubung dengan televisi atau monitor. Ada juga fitur Edge Lighting yang bisa menampilkan animasi berwarna di sekeliling layar ponsel jika menerima notifikasi.
Berkat komitmen baru Samsung, Galaxy S20 FE akan mendapatkan dukungan hingga tiga kali update Android. Ini artinya Galaxy S20 FE akan terus mencicipi update hingga Android 13. Tapi belum diketahui apakah ponsel ini akan menjajal Android 11 bersamaan dengan ponsel Galaxy S20 lainnya.
Galaxy S20 FE juga dibekali dengan sensor sidik jari di bawah layar. Tapi sensor yang digunakan adalah optical, bukan ultrasonic seperti yang digunakan saudaranya. Kinerja sensor ini cukup akurat, walau kadang terasa agak lambat.
Kamera
Galaxy S20 FE dibekali dengan tiga kamera belakang yang konfigurasinya serupa tapi tak sama seperti Galaxy S20. Ketiga kamera tersebu terdiri dari kamera utama 12 MP, lensa ultrawide 12 MP dan lensa telephoto 8 MP.
Kinerja kamera utamanya di siang hari dan dengan cahaya yang cukup sangat mengesankan. Foto yang dihasilkan memiliki warna yang cerah dan akurat, detailnya tajam dengan dynamic range yang bagus.
Saat digunakan di malam hari performanya tidak kalah ciamik. Meski tanpa mengaktifkan Night Mode, foto yang dihasilkan terlihat terang dengan detail yang jelas dan bersih dari noise.
Lensa ultrawide yang diusung Galaxy S20 FE sangat jago dalam mengambil foto dengan field of view yang lebih luas. Dengan kondisi cahaya yang cukup, detail foto terlihat jelas tanpa distorsi di sudut-sudut foto. Saat digunakan di malam hari hasilnya juga masih memuaskan dengan detail yang jelas dan warna yang punchy.
Spesifikasi lensa telephoto yang digunakan Galaxy S20 FE sedikit berbeda dibandingkan dengan Galaxy S20 dan S20+. Sensor yang digunakan berukuran 8 MP dengan kemampuan 3x optical zoom dan digital zoom 30x.
Hasil foto yang diperbesar hingga 3x terlihat masih tajam detailnya. Sampai perbesaran 4x pun kualitas gambar masih terlihat stabil dan bisa ditoleransi. Sayangnya setelah level tersebut kualitasnya mulai terasa kurang.
Galaxy S20 FE tidak dilengkapi dengan lensa makro khusus, tapi bisa mengambil gambar jarak dekat dengan cukup baik. Meski tidak ada depth sensor, ponsel ini bisa mengambil foto portrait yang keren menggunakan fitur Live Focus. Objek bisa diisolasi dengan baik dari latar belakangnya dan blur di sekelilingnya juga terlihat alami.
Untuk mengambil selfie, Galaxy S20 FE dilengkapi dengan kamera depan 32 MP yang juga bisa mengambil foto ultrawide. Di atas kertas ukurannya jauh lebih besar daripada yang digunakan Galaxy S20, tapi kamera Galaxy S20 FE menggunakan teknologi pixel binning.
Secara default, kamera depan Galaxy S20 FE mengambil foto berukuran 10 MP. Untuk menggunakan mode 32 MP harus diaktifkan secara manual. Hasil fotonya juga berbeda karena mengikuti format ultrawide.
Hasil selfienya sebenarnya cukup bagus, tapi Samsung secara default menggunakan filter kecantikan di semua foto jadi membuat wajah terlihat lebih mulus dari aslinya.
Fitur ini tentu akan disukai oleh mereka yang hobi selfie dan ingin mendapat foto yang mulus tanpa edit tambahan. Tapi buat yang mencari hasil selfie lebih alami, filter kecantikan ini bisa dimatikan dengan manual.
Berikut sampel hasil jepretan kamera Galaxy S20 FE:
Galaxy S20 FE Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Foto ultrawide Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Zoom 2x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Zoom 3x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Zoom 10x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Zoom 30x Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Ultrawide indoor Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Live focus dengan kamera belakang Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Galaxy S20 FE Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Zoom di malam hari Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Tanpa dan dengan night mode Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Selfie dengan filter kecantikan Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Selfie auto dengan Live Focus Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET |
Performa dan Baterai
Sama seperti saudara lainnya, Samsung membekali Galaxy S20 FE dengan prosesor Exynos 990. Hanya varian yang diluncurkan di Amerika Serikat dan China saja yang menggunakan Snapdragon 865.
Jeroan ini dipadukan dengan RAM 8GB dan memori internal 128GB. Ada juga slot microSD yang bisa digunakan jika dirasa kurang. Tapi slot yang disediakan adalah slot hybrid sehingga harus memilih antara menggunakan dua kartu SIM atau satu kartu SIM dan microSD.
Dengan konfigurasi seperti ini Galaxy S20 FE sangat mumpuni untuk penggunaan sehari-hari. Multitasking dan berpindah aplikasi bisa dijalankan dengan sangat mulus tanpa kendala, apalagi didukung dengan layar 120 Hz.
Saya mencoba memainkan beberapa game untuk melihat bagaimana kinerja gamingnya. Saat digunakan untuk memainkan PUBG Mobile, Galaxy S20 FE dengan mudah menjalankannya dengan kualitas grafis HDR dan frame rate High tanpa hambatan apapun.
Ketika frame ratenya dinaikkan ke level Ultra (pengaturan tertinggi yang tersedia) baru gameplay mulai terasa sedikit tersendat dan harus diturunkan kualitasnya agar bisa bermain dengan lancar.
Samsung juga menyertakan fitur Game Booster yang bisa membuat pengalaman saat bermain game menjadi lebih optimal. Fitur ini bisa memonitor temperatur dan memori ponsel, memblokir notifikasi, mengukur konsumsi baterai dan lain-lain.
Perlu dicatat bahwa bagian belakang ponsel cepat terasa hangat saat digunakan untuk melakukan aktivitas yang berat misalnya memainkan game. Tapi rasa hangat yang dikeluarkan tidak sampai mengganggu kenyamanan saat menggunakan ponsel.
Berikut hasil benchmark Galaxy S20 FE menggunakan AnTuTu, Geekbench dan PCMark:
Galaxy S20 FE Foto: Screenshot |
Untuk mendukung kinerjanya sehari-hari, Samsung membekali Galaxy S20 FE dengan baterai berkapasitas 4.500 mAh. Ponsel ini mendukung pengisian cepat 25W, tapi anehnya Samsung hanya menyertakan charger 15W dalam kotak penjualannya.
Jadi cukup sulit mengukur bagaimana kecepatan pengisian baterai di ponsel ini jika menggunakan charger yang sesuai. Tapi dengan charger bawaannya, Galaxy S20 FE bisa mengisi daya dari 15% hingga penuh dalam waktu sekitar 75 menit.
Ponsel ini juga memiliki fitur wireless charging dan reverse wireless charging. Jadi dalam keadaan darurat kalian cukup menempelkan ponsel atau aksesoris yang mendukung wireless charging ke bagian belakang Galaxy S20 FE untuk mengisi dayanya.
Dalam penggunaan sehari-hari yang mencakup chatting, browsing website dan media sosial, main game selama satu jam, serta nonton video di YouTube, baterai Galaxy S20 FE bisa bertahan dari pagi hingga malam hari.
Konsumsi baterai tentu tergantung dengan refresh rate yang digunakan. Tapi dengan refresh rate 120 Hz yang diaktifkan sepanjang waktu, baterai Galaxy S20 FE tetap awet seharian.
Berikut hasil benchmark baterai Galaxy S20 FE menggunakan aplikasi PCMark. Hasil di sebelah kiri didapat dengan refresh rate 120 Hz aktif, dan satunya didapat dengan refresh rate 60 Hz.
Galaxy S20 FE Foto: Screenshot |
Opini detikINET
Sebagai ponsel flagship dengan harga yang lebih terjangkau dibanding saudaranya, Galaxy S20 FE terbilang paket lengkap. Samsung mungkin harus mengorbankan beberapa aspek yang menjadi jagoan Galaxy S20 untuk menekan harga Galaxy S20 FE, tapi mereka juga menambahkan beberapa fitur baru yang tidak kalah menarik.
Sebut saja lensa telephoto yang bisa mengambil foto dengan optical zoom 3x. Ukuran baterainya pun lebih besar dibanding Galaxy S20, sehingga lebih awet untuk mendukung kinerja sehari-hari.
Memang desain layar melengkung yang sudah identik dengan ponsel flagship Samsung tidak digunakan oleh Galaxy S20 FE. Tapi ini justru berita bagus buat mereka yang ingin menjajal ponsel flagship Samsung tapi tidak suka layar melengkung karena terlalu sensitif akan sentuhan.
Galaxy S20 FE Foto: Adi Fida Rahman/detikINET |
Untuk kekurangan, pastilah ada walau cukup minor. Misalnya keputusan aneh Samsung yang hanya menyertakan charger 15W, padahal Galaxy S20 FE sudah mendukung pengisian cepat 25W.
Selain itu ponsel ini juga lebih cepat panas saat digunakan main game atau aktivitas berat lainnya. Meski masih bisa ditolerir, untuk beberapa orang hal ini mungkin cukup mengganggu.
Secara keseluruhan, Galaxy S20 FE adalah ponsel flagship dengan paket lengkap dan harga terjangkau yang cocok untuk semua orang, tidak hanya penggemar Samsung.