2. Layar Lapang
Redmi Note 9 Pro dibekali dengan panel LCD berukuran 6,67 inch dengan rasio 20:9. Resolusinya 2400 x 1080 pixel (Full HD+) dan dilindungi dengan Corning Gorilla Glass 5.
Redmi Note 9 Pro menggunakan desain layar punch hole dengan kamera depan yang ditempatkan di bagian tengah layar. Desain ini membuat layar terlihat sangat lapang terutama untuk nonton video dan bermain game.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, karena ponsel ini mengkombinasikan desain punch hole dengan panel LCD ada sedikit masalah pada display yaitu backlight yang tidak merata di area kamera. Kalau background di sekitar kamera berwarna gelap mungkin masalah ini tidak terlalu kelihatan, tapi lain ceritanya jika background berwarna cerah apalagi putih.
Tidak hanya lapang, layar Redmi Note 9 Pro juga cukup memuaskan meski menggunakan panel LCD. Ponsel ini juga mendukung HDR10 jadi bisa digunakan untuk menonton konten 1080p HDR dari YouTube. Redmi Note 9 Pro juga mendukung Widevine L1 sehingga bisa digunakan untuk menonton video di Neflix dengan kualitas tertinggi.
Tidak seperti Realme 6 Pro yang menjadi rival utamanya, Redmi Note 9 Pro tidak dibekali dengan layar 90Hz. Tapi absennya fitur ini tidak mengurangi experience saat menggunakan ponsel ini.
Untuk urusan multimedia, Redmi Note 9 Pro dibekali satu speaker di sisi bawah. Sayangnya performa speaker ini sedikit mengecewakan karena kurang lantang dan harus dinaikkan sampai volume maksimum baru memuaskan.
![]() |
3. MIUI yang Penuh Bloatware
Sama seperti ponsel Xiaomi lainnya, Redmi Note 9 Pro menjalankan MIUI 11 yang berbasis Android 10. Tampilan antarmuka ini terlihat minimalis, ringkas dan mudah digunakan.
Redmi Note 9 Pro dibekali dengan fitur NFC yang bisa diaktifkan lewat ikon yang ada di kolom notifikasi. Fitur ini tentu sangat dinanti untuk mereka yang mencari ponsel terjangkau dengan fitur NFC.
Tapi, MIUI 11 di ponsel ini tidak menyediakan app drawer, jadi semua aplikasi ditampilkan di homescreen ponsel. Selain itu, Xiaomi juga memuat banyak aplikasi bloatware yang untungnya bisa di-uninstall dengan mudah.
Salah satu hal yang membuat konsumen enggan mempertimbangkan ponsel Xiaomi adalah antarmuka MIUI yang sering menyisipkan iklan yang mengganggu.
Untungnya selama menggunakan ponsel ini tidak pernah muncul iklan yang sampai memenuhi layar. Tapi masih banyak notifikasi promosi dari aplikasi-aplikasi bawaan seperti Themes, Get Apps dan Mi Video yang cukup mengganggu.
Untuk menambah proteksi ponsel disediakan sensor sidik jari di samping kanan dan face unlock. Kinerja sensor sidik jari ini terbilang cukup responsif.