Sejak 2018, Dell mulai merilis laptop seri G yang diposisikan sebagai laptop gaming yang lebih murah ketimbang seri Alienware. Untuk seri keluaran 2019, ada tiga seri yang dirilis, yaitu G3, G5, dan G7, diurut berdasarkan kelasnya di mana G7 adalah seri tertinggi.
Kali ini, detikINET kedatangan laptop tersebut, tepatnya G7 7590 yang menggunakan prosesor Intel i7-9750H dan Nvidia GeForce RTX 2060. Seperti apa performa laptop yang harganya Rp 28 juta -- setara dengan Yamaha Nmax versi termurah -- ini?
Desain
Banyak pabrikan yang menggunakan warna mencolok untuk seri laptop gamingnya, namun Dell tidak melakukan itu. Desainnya terbilang konservatif dengan warna yang didominasi hitam, dengan aksen warna biru pada cahaya dari bawah keyboardnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Bodinya mayoritas berbahan metal dan beberapa bagian yang berbahan plastik. Engsel layarnya tak diposisikan pada bagian ujung belakang laptop, alias menyisakan sedikit area di belakangnya. Desain seperti ini membuatnya bisa dipasangi pendingin tambahan dengan model vacuum karena bagian belakangnya ini merupakan lubang pembuangan udara panas dari laptop.
![]() |
Laptop berdimensi 19,9 x 364,3 x 273,4 mm ini punya bobot sekitar 2,6 kg, terbilang tipis namun tak ringan-ringan amat. Adaptor chargernya punya daya maksimal sebesar 180watt untuk varian RTX dan 130watt untuk versi GTX 1050Ti.
G7 dilengkapi keyboard yang cukup nyaman untuk bermain game, namun agak terlalu rapat untuk mengetik. Pasalnya Dell membenamkan tombol numerik -- meski ukurannya kecil -- pada laptop ini.
![]() |
Kehadiran tombol numerik itu membuat touchpad-nya tergusur ke bagian kiri, sejajar dengan tombol space bar. Pemindahan posisi touchpad ini agar touchpad tak sengaja tertekan saat dipakai mengetik. Oh ya, touchpadnya ini tak terlalu nyaman digunakan karena memiliki tekstur agak kasar, bukan permukaan kaca yang halus.
Namun sebagai laptop gaming, kelemahan itu jelas bukan masalah. Saat dipakai bermain game, tombol keyboard yang lazim digunakan hanya WASD dan juga menggunakan mouse. Namun saat dipakai mengetik, keyboard ini terasa kurang nyaman karena posisinya agak terlalu kiri karena bagan kanannya diisi oleh tombol numerik.
Layar yang dipakai di G7 adalah panel IPS berukuran 15 inch dengan resolusi 1920 x 1080 pixel dan finishing matte untuk mengurangi refleksi cahaya. Panel ini punya refresh rate 144Hz, yang jika dikombinasikan dengan spek yang ada, membuatnya cocok dipakai bermain game kompetitif untuk mencapai frame rate 144 fps.
Spek, konfigurasi, dan ketersediaan port
Unit G7 yang diterima detikINET menggunakan prosesor Intel Core i7 - 9750H, RAM 16GB, GPU RTX 2060, SSD 256 GB, dan HDD 1TB. Ini bukan varian tertinggi, karena Dell juga merilis G7 dengan GPU RTX 2070.
Menurut kami, keberadaan HDD di laptop seharga Rp 27 juta ini juga cukup aneh, terlebih lagi SSD yang disediakan hanya 250GB. Pasalnya HDD-nya -- seperti kebanyakan HDD lain -- punya kecepatan baca tulis yang terlalu lambat. Mungkin akan lebih baik jika Dell menggunakan SSD dengan kapasitas lebih besar dan menghilangkan HDD-nya.
Dell juga mungkin bisa menggunakan SSD NVMe yang lebih kencang, karena ketika dites, kecepatan tulis SSDnya terbilang lambat, meski tetap jauh lebih kencang ketimbang kecepatan HDD dan bahkan SSD SATA.
![]() |
![]() |
Untuk sektor ketersediaan port, bisa dibilang Dell sangat royal. Pada bagian belakang ada port 1 port USB 3.1, HDMI, mini DisplayPort, dan port Ethernet. Sementara pada bagian kiri ada 1 USB-C Thunderbolt 3 (hanya pada varian RTX 2060 ke atas), 1 USB 3.1, dan port audio 3,5mm. Pada bagian kanan ada 1 USB 3.1 dan SD card reader.
![]() |
![]() |
![]() |
Performa
Pengujian yang pertama kami lakukan adalah memakai Cinebench R15 untuk mengetahui perfoma prosesor serta pendinginnya. Dalam pengujian tersebut untuk single core skor yang didapat adalah 172 sementara multi core skornya mendekati 1200.
Suhu prosesor saat di-bench ini bisa mencapai 100 derajat celcius. Saat di-loop, skor itu bisa bertahan sampai 3 kali pengujian dan baru mulai turun pada pengujian ke-4. Pada Cinebench R20 skor yang didapat adalah 416 pada single core dan 2509 pada multi core.
Uji sintetis grafis dilakukan dengan 3DMark Suite. Ada dua tes yang kami lakukan, yaitu Time Spy dan Fire Strike. Pada Time Spy, skor grafis yang didapat adalah 5916 sementara pada Fire Strike skornya adalah 15453.
![]() |
![]() |
Kami juga melakukan stress test di 3DMark untuk mengetahui suhu maksimal CPU dan GPU. Pada stress test yang diulang sebanyak 10 kali, suhu CPU tertinggi adalah 98,9 derajat dan GPU 99 derajat.
![]() |
![]() |
Saat dipakai bermain game, suhunya tentu tak setinggi itu, CPU misalnya, berkisar di angka 80 derajat, sementara GPU suhunya sekitar 70-80 derajat. Suhu ruangan tempat pengujian ini sekitar 27 derajat, dan tingginya suhu komponen itu untungnya tak terlalu berdampak pada suhu keyboard yang tetap nyaman digunakan.
G7 ini kami jajal memainkan sejumlah game, seperti GTA V, The Witcher 3, Control dan Shadow of The Tomb Raider. Dengan pengaturan tertinggi dan resolusi 1080p, frame rate yang didapat tak pernah di bawah 60 fps.
Kami juga menjajal memainkan CS:GO untuk menjajal layar 144Hz-nya, dan frame rate 144 fps itu bisa dicapai tanpa perlu menurunkan pengaturan kualitas grafisnya ke tingkat terendah.
Dell menyediakan aplikasi Power Manager untuk mengatur performa dan tingkat kebisingan kipasnya. Jadi, G7 ini bisa dibuat sangat sunyi atau berisik, dan untuk pengujian ini kami mengaturnya pada opsi Ultra Performance untuk mengeluarkan semua performanya, yang harus dibayar dengan suara kipas yang...kencang. Namun memang suara kipas yang kencang ini terbilang normal untuk sebuah laptop game.
Pengisian baterai 60Wh yang ada di G7 ini dari kosong sampai penuh membutuhkan waktu sekitar 2 jam dengan charger bawaannya yang berdaya maksimal 180 Watt. Sementara daya tahan baterainya dengan pengaturan Optimized di Power Manager bisa bertahan selama lebih dari 8 jam ketika dipakai browsing dan menonton video, terbilang irit untuk laptop dengan spek seperti ini.
Kesimpulan
Dell G7 15 7590 ini bisa dibilang adalah perangkat gaming, namun juga dilengkapi fitur andalan Dell yang tersedia di lini laptop mereka yang lain. Contohnya Mobile Connect yang membuat pengguna bisa menghubungkan ponselnya ke laptop untuk menerima panggilan, membalas pesan, dan lainnya.
Performanya terbilang konstan terutama ketika disiksa di Cinebench, meski suhunya terbilang tinggi karena mencapai 100 derajat celcius. Baterainya dengan pengaturan tertentu bisa bertahan lama jika hanya dipakai untuk kegiatan ringan seperti browsing dan menonton video.
Meski dilabeli sebagai laptop game, G7 7590 ini tampaknya juga cocok dipakai untuk kegiatan lain. Misalnya digunakan oleh kreator konten untuk mengedit video karena speknya yang mumpuni. Bahkan, kalaupun hanya dipakai untuk browsing dan mengetik, sebenarnya juga tak salah-salah amat karena baterainya juga bisa bertahan lama untuk kegiatan tersebut.