Pertama kali diumumkan di Mobile World Congress (MWC) 2014, Barcelona, Spanyol, Februari lalu, Nokia X mulai dijual secara resmi di Indonesia. Inilah Nokia X yang menjadi awal pertaruhan anak usaha Microsoft tersebut.
Nokia X memang mengadopsi sistem operarasi Android, namun menyasar segmen menengah ke bawah membuat vendor ini dianggap setengah hati alias belum serius untuk menggunakan si Robot Hijau. Benarkah demikian?
DetikINET akan menelusuri lebih jauh seperti apa kemampuan dari Nokia X ini. Berikut hasil reviewnya.
Nokia X (tyo/detikINET)
|
1. Bodi Tak Murahan, Tapi...
|
Saat pertama kali menyentuh Nokia X ini, tak ada kesan murahan sama sekali. Bodinya kokoh, walau terkesan berat digenggam dengan satu tangan.

Nokia X menggunakan ukuran layar 4 inch, detikINET menyarankan smartphone ini tidak digunakan bagi pengguna dengan tangan yang tergolong besar. Karena walau berukuran 4 inch, ponsel ini terlihat mungil.
Selain ukuran layar 4 inch,Β ponsel ini mempunyai resolusi layar WVGA (800x480) dengan kerapatan rasio 233ppi. Tak terlalu tajam, bahkan cenderung agak payah ketika layar LCD ini dibawa ke luar ruangan.
Bila Anda adalah penggemar Windows Phone, Nokia X ini mempunyai rasa sedikit sama dengan Lumia 520. Tapi dari sisi keunggulan, jelas ponsel Lumia masih bisa diunggulkan.
Untuk mengendalikan navigasi di Nokia X cukup menggunakan tombol 'back' -- satu-satunya tombol -- yang terletak di tengah bagian handset. Tombol ini juga berfungsi sebagai navigasi 'home'.
Kendati bukan yang terbaik, layar di Nokia ini cukup responsif. Mampu bergerak, melakukan scroll dengan smooth, walau terkadang masih sering mengalami lagging.
Kesimpulan: Nokia X menggunakan bahan yang tidak murahan sehingga tak mengecewakan ketika digenggam. Memang agak disayangkan adalah ukurannya yang terlalu mini dan resolusi layar yang tak terlalu tajam.
1. Bodi Tak Murahan, Tapi...
|
Saat pertama kali menyentuh Nokia X ini, tak ada kesan murahan sama sekali. Bodinya kokoh, walau terkesan berat digenggam dengan satu tangan.

Nokia X menggunakan ukuran layar 4 inch, detikINET menyarankan smartphone ini tidak digunakan bagi pengguna dengan tangan yang tergolong besar. Karena walau berukuran 4 inch, ponsel ini terlihat mungil.
Selain ukuran layar 4 inch,Β ponsel ini mempunyai resolusi layar WVGA (800x480) dengan kerapatan rasio 233ppi. Tak terlalu tajam, bahkan cenderung agak payah ketika layar LCD ini dibawa ke luar ruangan.
Bila Anda adalah penggemar Windows Phone, Nokia X ini mempunyai rasa sedikit sama dengan Lumia 520. Tapi dari sisi keunggulan, jelas ponsel Lumia masih bisa diunggulkan.
Untuk mengendalikan navigasi di Nokia X cukup menggunakan tombol 'back' -- satu-satunya tombol -- yang terletak di tengah bagian handset. Tombol ini juga berfungsi sebagai navigasi 'home'.
Kendati bukan yang terbaik, layar di Nokia ini cukup responsif. Mampu bergerak, melakukan scroll dengan smooth, walau terkadang masih sering mengalami lagging.
Kesimpulan: Nokia X menggunakan bahan yang tidak murahan sehingga tak mengecewakan ketika digenggam. Memang agak disayangkan adalah ukurannya yang terlalu mini dan resolusi layar yang tak terlalu tajam.
2. Android Setengah Matang
|
Kendati berjalan di atas platform Android, OS Nokia X 1.0 merupakan Android setengah matang. Karena Anda tidak akan menemukan aplikasi wajib yang ada di Android seperti Google Play Store, Gmail atau Gmaps.

Semua aplikasi tersebut digantikan oleh aplikasi milik buatan Nokia, seperti Nokia Store, Microsoft Outlook dan Nokia Maps.
Memang Nokia Store hadir dengan tampilan sederhana sehingga memudahkan untuk pengguna memilih dan memilih aplikasi yang ingin diinstal.
Sedikit mengecewakan karena beberapa aplikasi populer di Android, belum hadir di Nokia Store. Antarmuka di Nokia X pun berbeda dengan handset Android pada umumnya.
Karena masuk ke tampilan home hingga ke bagian terdalamnya, Anda akan disuguhkan user interface ala Window Phone.
DetikINET mencoba pilihan 'All Categories' yang membawa ke tampilan selanjutnya dimana 6 aplikasi teratas dalam tiap kategori akan dimunculkan.
Bila pengguna memilih salah satu kategori semisal game, maka aplikasi game yang muncul juga akan diurutkan mulai dari yang teratas sebagai yang paling popular, miripΒ seperti pada GooglePlay.
Setelah menjatuhkan pilihan pada salah satu aplikasi, pengguna tinggal memilih aplikasi tersebut untuk kemudian download.
Bila penasaran dengan aplikasi yang tidak ada di Nokia Store, pengguna Nokia X bisa menginstal aplikasi Android berbasis APK dengan mudah.
Dari pengalaman detikINET menjajal sejumlah aplikasi, ada sedikit rasa kecewa. Pasalnya, beberapa aplikasi baik itu dari Android maupun Nokia Store tak berjalan dengan semulus yang dikira.
Sebut saja aplikasi seperti Fruit Ninja atau Plants vs Zombie 2 yang tidak terlalu mengandalkan grafis mumpuni sering 'ngadat' di tengah permainan karena sentuhan yang tak mulus.
Lagging yang dialami di Nokia X bisa dibilang masih dalam taraf wajar. Sebab perangkat ini hanya mengandalkan prosesor dual core dengan kecepatan clock 1 GHz dan RAM 512 MB.
Kesimpulan: Kendati mengusung sebutan Android, detikINET berpendapat bahwa Nokia X hanyalah seperti 'modifikasi Windows Phone agar bisa menjalankan aplikasi Android. Terlihat setengah matang, karena beberapa aplikasi populer Android tidak tersedia di Nokia Store dan aplikasi penting Google didepak.
2. Android Setengah Matang
|
Kendati berjalan di atas platform Android, OS Nokia X 1.0 merupakan Android setengah matang. Karena Anda tidak akan menemukan aplikasi wajib yang ada di Android seperti Google Play Store, Gmail atau Gmaps.

Semua aplikasi tersebut digantikan oleh aplikasi milik buatan Nokia, seperti Nokia Store, Microsoft Outlook dan Nokia Maps.
Memang Nokia Store hadir dengan tampilan sederhana sehingga memudahkan untuk pengguna memilih dan memilih aplikasi yang ingin diinstal.
Sedikit mengecewakan karena beberapa aplikasi populer di Android, belum hadir di Nokia Store. Antarmuka di Nokia X pun berbeda dengan handset Android pada umumnya.
Karena masuk ke tampilan home hingga ke bagian terdalamnya, Anda akan disuguhkan user interface ala Window Phone.
DetikINET mencoba pilihan 'All Categories' yang membawa ke tampilan selanjutnya dimana 6 aplikasi teratas dalam tiap kategori akan dimunculkan.
Bila pengguna memilih salah satu kategori semisal game, maka aplikasi game yang muncul juga akan diurutkan mulai dari yang teratas sebagai yang paling popular, miripΒ seperti pada GooglePlay.
Setelah menjatuhkan pilihan pada salah satu aplikasi, pengguna tinggal memilih aplikasi tersebut untuk kemudian download.
Bila penasaran dengan aplikasi yang tidak ada di Nokia Store, pengguna Nokia X bisa menginstal aplikasi Android berbasis APK dengan mudah.
Dari pengalaman detikINET menjajal sejumlah aplikasi, ada sedikit rasa kecewa. Pasalnya, beberapa aplikasi baik itu dari Android maupun Nokia Store tak berjalan dengan semulus yang dikira.
Sebut saja aplikasi seperti Fruit Ninja atau Plants vs Zombie 2 yang tidak terlalu mengandalkan grafis mumpuni sering 'ngadat' di tengah permainan karena sentuhan yang tak mulus.
Lagging yang dialami di Nokia X bisa dibilang masih dalam taraf wajar. Sebab perangkat ini hanya mengandalkan prosesor dual core dengan kecepatan clock 1 GHz dan RAM 512 MB.
Kesimpulan: Kendati mengusung sebutan Android, detikINET berpendapat bahwa Nokia X hanyalah seperti 'modifikasi Windows Phone agar bisa menjalankan aplikasi Android. Terlihat setengah matang, karena beberapa aplikasi populer Android tidak tersedia di Nokia Store dan aplikasi penting Google didepak.
3. Ada Harga, Ada Rupa
|
Di sektor organ dalam, Nokia X mengandalkan prosesor dual core Snapdragon dengan kecepatan clock 1 GHz dan RAM sebesar 512 MB.
Ini jelas bukan sesuatu yang bisa diharapkan lebih, kecuali ponsel ini digunakan untuk aktivitas sederhana, seperti jejaring sosial dan berkirim pesan singkat.
Beralih ke fitur lainnya, Nokia X menggunakan kamera dengan resolusi sebesar 3 megapixel. Tidak terlalu istimewa, tapi cukup untuk memotret hal sederhana kemudian meng-upload ke situs jejaring sosial.

Nokia X ini juga mengusung dual slot SIM Card. Sebagai ponsel low end ini sesuatu hal yang biasa. Karena di pasaran memang banyak smartphone dengan penawaran fitur seperti ini.
Tapi yang agak ganjil adalah, di Nokia X ini menawarkan dual micro SIM. Agak ribet jika pengguna harus mengalihkan SIM standarnya ke micro SIM. Karena kebanyakan ponsel dengan micro SIM diperuntukkan bagi segmen menengah ke atas.

Kesimpulan: Dengan resolusi 3 megapixel,Β kamera di Nokia X jelas tak bisa diandalkan. Kehadiran dual SIM card memang cukup membantu di handset ini, namun dengan dua slot micro SIM agaknya ini membuat masalah sendiri untuk beberapa pengguna awam.
3. Ada Harga, Ada Rupa
|
Di sektor organ dalam, Nokia X mengandalkan prosesor dual core Snapdragon dengan kecepatan clock 1 GHz dan RAM sebesar 512 MB.
Ini jelas bukan sesuatu yang bisa diharapkan lebih, kecuali ponsel ini digunakan untuk aktivitas sederhana, seperti jejaring sosial dan berkirim pesan singkat.
Beralih ke fitur lainnya, Nokia X menggunakan kamera dengan resolusi sebesar 3 megapixel. Tidak terlalu istimewa, tapi cukup untuk memotret hal sederhana kemudian meng-upload ke situs jejaring sosial.

Nokia X ini juga mengusung dual slot SIM Card. Sebagai ponsel low end ini sesuatu hal yang biasa. Karena di pasaran memang banyak smartphone dengan penawaran fitur seperti ini.
Tapi yang agak ganjil adalah, di Nokia X ini menawarkan dual micro SIM. Agak ribet jika pengguna harus mengalihkan SIM standarnya ke micro SIM. Karena kebanyakan ponsel dengan micro SIM diperuntukkan bagi segmen menengah ke atas.

Kesimpulan: Dengan resolusi 3 megapixel,Β kamera di Nokia X jelas tak bisa diandalkan. Kehadiran dual SIM card memang cukup membantu di handset ini, namun dengan dua slot micro SIM agaknya ini membuat masalah sendiri untuk beberapa pengguna awam.
4. Performa ala Kadarnya
|
DetikINET melakukan pengujian mengguna dua aplikasi benchmark yang diambil dari file APK, yakni Quadrant dan Antutu. Menurut Antutu, berikut hasil dari testing benchmark Nokia X

Sementara itu menurut Quadrant, berikut hasil yang didapatkan:

4. Performa ala Kadarnya
|
DetikINET melakukan pengujian mengguna dua aplikasi benchmark yang diambil dari file APK, yakni Quadrant dan Antutu. Menurut Antutu, berikut hasil dari testing benchmark Nokia X

Sementara itu menurut Quadrant, berikut hasil yang didapatkan:
