Beruntung, BlackBerry menyadari hal ini dan coba melakukan penyegaran serta inovasi. Mulai dari mengganti nama perusahaan -- dari Research In Motion menjadi BlackBerry -- hingga merilis BlackBerry 10 dan handset anyarnya.
Bisa dibilang, platform BlackBerry 10 merupakan produk pertaruhan sang vendor asal Kanada. Jika gagal, bukan tidak mungkin kondisi bisnis BlackBerry akan semakin terpental.
Artinya, kesan pertama yang bakal muncul dari user tergantung performa Z10. Bisa dibilang, perangkat berlayar 4,2 inch ini memiliki tugas berat untuk menaklukkan hati penggila gadget.
BlackBerry tentu akan habis-habisan menyokong handset BlackBerry 10. Di sinilah mereka bakal mempertaruhkan segalanya sekaligus untuk keluar dari tekanan deretan produk Android dan iOS.
Nah, pertanyaan yang kemudian muncul adalah, seberapa kuat handset BlackBerry 10 untuk membalikkan keadaan? Untuk mencari tahu hal tersebut, simak hasil review detikINET terhadap BlackBerry Z10 berikut ini.
(ash/ash)