Pasalnya di balik desainnya yang simpel, ringan, dan unik, Flip UltraHD adalah sebuah camcorder yang dibekali kualitas rekam 720p (HD). Bobotnya yang ringan pun mudah untuk dimasukan ke saku untuk diajak berjalan-jalan.
Tak perlu lagi repot-repot mengcapture hasil rekaman dari camcorder ke PC layaknya produk lain. Usai merekam video, pengguna cukup mencolokan benda kotak ini dan langsung upload video hasil rekaman di internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mudah Dioperasikan, Ringan di Saku
Tak seperti camcorder konvensional lainnya, Flip UltraHD sangat mudah dioperasikan, bahkan untuk ibu-ibu yang terkadang malas membaca buku manual.
Layaknya kamera flip lainnya, produk ini memiliki tombol kotak empat arah tepat di bawah LCD 2 inch-nya. Tombol atas dan bawah digunakan untuk melakukan zooming dalam modus perekaman. Sementara tombol kiri dan kanan digunakan untuk memilih klip video hasil rekaman. Di sisinya masih terdapat tombol 'play' dan 'delete'.
Tombol rekam sendiri didesain di tengah dengan warna bulatan merah. Tekan sekali untuk melakukan recording, tekan sekali lagi untuk mematikannya. Tombol power terletak di sisi kanan, sementara tombol flip-out USB di sisi kirinya.

Kualitas Video Cukup Bagus, Sayangnya...
Pada dasarnya, UltraHD memiliki resolusi 1280x720 pixel dengan kecepatan 60 fps. Sayangnya tak ada kemampuan pengambilan foto pada Flip UltraHD ini.
Di satu sisi, camcorder mungil ini menawarkan banyak kelebihan. Namun di sisi lain, Ultra HD juga memiliki banyak kekurangan.
Selain tak bisa digunakan untuk memotret, produk ini juga tak memiliki beragam efek video. Tampaknya Cisco ingin membawa camcorder Flip tampil apa adanya. Saat dijajal detikINET, produk ini juga tak memiliki memori eksternal SD.
Yang paling sedikit fatal, UltraHD tak dilengkapi lampu flash bawaan. Alhasil saat menjumpai kondisi minim cahaya hasil pun menjadi kurang maksimal.
Secara umum, akhirnya fungsi produk ini hanyalah rekam-colok-upload. Untunya, kemampuan port USB nya cukup bagus. Tak ada permasalahan koneksi fatal saat mentransfer data ke PC.
Satu lagi, saat ingin melakukan charging, jangan pernah mencari adaptornya. Pasalnya, Cisco telah mendesain UltraHD untuk menyerap tenaga langsung dari colokan USB. Layar pun bakal menunjukan indikator charging.

Hal lain yang membuat detikINET tertarik pada produk ini adalah adanya port khusus bernama HDMI flipPORT. Sesuai namanya, Cisco memang mendesain khusus colokan 16-pin tersebut bagi kebutuhan aksesoris eksklusif produk-produk mereka, seperti Microphone dan extra baterai pack.
Performa Video dan Baterai
Dari hasil ujicoba, UltraHD memiliki ketahanan baterai sekitar 1,5 jam saat digunakan secara penuh hingga mati. Dengan memori sebesar 8 GB, kurang lebih pengguna dapat memuat konten video selama dua jam.

Produk ini memiliki dua jenis baterai: charging dan AAA. Saat baterai charge habis, pengguna tinggal mengganti dengan tiga buah baterai AAA di dalamnya.
Penyakit bagi semua jenis camcorder tanpa lampu flash adalh noise. Begitu juga dengan produk ini. Walau dapat menyerap kondisi pencahayaan minim, namun tetap saja gambar tampak sedikit dipaksakan kontrasnya. Alhasil pada video muncul titik-titik grain atau interpolation artifact.
Satu hal positifnya, UltraHD tergolong memiliki kemampuan 'anti goyang' yang cukup baik. Saat di tes merekam video sambil berlari, video yang dihasilkan pun tak terlalu goyang.
Kelebihan:
+ Kecepatan pengembilan gambar 60 fps
+ Baterai dapat diganti Lithium Cell atau AAA
Kekurangan:
- Tanpa lampu flash
- Tidak bisa digunakan untuk memotret
Kesimpulan:
Segala fitur dan performa di atas harus ditebus calon pembeli denga harga Rp 2.880.000. Menurut detikINET harga tersebut pas, mengingat kelebihan dan kekurangan yang diusungnya. Dengan bentuk dan fungsinya yang praktis, kamera ini cocok digunakan keluarga untuk menemani waktu-waktu liburan.
(fw/ash)