Tak Cuma Twitter, Facebook dan Instagram Juga Blokir Video Kampanye Trump
Hide Ads

Tak Cuma Twitter, Facebook dan Instagram Juga Blokir Video Kampanye Trump

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Minggu, 07 Jun 2020 21:37 WIB
President Donald Trump returns to the White House after visiting outside St. Johns Church, Monday, June 1, 2020, in Washington. Part of the church was set on fire during protests on Sunday night. (AP Photo/Patrick Semansky)
Presiden AS Donald Trump. Foto: AP Photo/Patrick Semansky
Jakarta -

Setelah Twitter, kini Facebook dan Instagram juga memblokir video kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Penyebabnya sama, Facebook juga menerima komplain dari pemilik hak cipta video tersebut atas aturan Digital Millennium Copyright Act, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (7/6/2020).

"Organisasi yang menggunakan karya seni untuk dibagikan di Instagram diharapkan mempunyai hak yang sama untuk melakukan hal tersebut," ujar juru bicara Facebook, seperti dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (7/6/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah yang diambil oleh Facebook dan Instagram malah lebih keras ketimbang Twitter. Dua jejaring media sosial milik Mark Zuckerberg tersebut menghapus postingan tersebut secara keseluruhan, sementara Twitter hanya mematikan video yang ada dalam postingan tersebut.

Video berdurasi 3 menit 45 detik itu menampilkan montase foto dan video dari aksi-aksi damai dan polisi yang sedang memeluk para demonstran, dengan diselingi beberapa adegan gedung terbakar dan aksi vandalisme, dengan alunan lembut dari piano dan suara Trump berbicara.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Trump malah sempat 'adu argumen' dengan CEO Twitter Jack Dorsey. Menurut Trump, dengan mengutip sebuah artikel, tindakan Twitter tersebut ilegal dan melanggar aturan tertentu di AS.

Kicauan Trump itu langsung ditepis oleh Dorsey, yang kemudian menjelaskan alasan pemblokiran tersebut. Yaitu karena video tersebut dianggap melanggar hak cipta atas laporan dari pemiliknya.

"Ini tak benar dan tidak ilegal. (Video) ini diblokir karena kami mendapat komplain DMCA dari pemilik haknya," balas Dorsey.

Beberapa waktu lalu, dua cuitan Trump soal pilpres AS dilabeli 'klaim palsu' dan satu cuitan soal ancaman menembak penjarah dilabeli 'mengagungkan kekerasan' oleh Twitter.




(asj/asj)