Kominfo Selidiki Kebocoran Data Pengguna Tokopedia Gandeng BSSN
Hide Ads

Kominfo Selidiki Kebocoran Data Pengguna Tokopedia Gandeng BSSN

Agus Tri Haryanto - detikInet
Senin, 04 Mei 2020 16:29 WIB
e-Commerce Tokopedia
Gandeng BSSN, Kominfo Selidiki Kebocoran Data Pengguna Tokopedia. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan akan menyelidiki kasus kebocoran 91 juta data pengguna Tokopedia.

Untuk melalukan penyelidikan kebocoran data tersebut, dibentuknya sebuah tim yang terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Tokopedia.

Namun sayangnya, konferensi pers secara virtual ini, Menkominfo tidak menegaskan berapa lama penyelidikan tersebut dan kapan diungkapkan kepada publik, terutama kepada para pengguna Tokopedia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Kami akan melakukan update perkembangannya setelah nanti hasil dari tim melakukan evaluasi secara teknis di antara Kominfo, BSSN, dan Tokopedia itu selesai dilakukan," ujar Johnny, Senin (4/5/2020).

Dalam meeting virtual itu juga, Johnny mengatakan bahwa pemerintah berupaya agar ekonomi digital Indonesia berjalan dengan baik. Meskipun di satu sisi ada ancaman peretasan data atau data breach oleh hacker.

"Memastikan setiap usaha peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-Commerce di Indonesia," kata Politisi dari Partai NasDem ini.

"Kominfo, BSSN, dan Tokopedia secara serius akan melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis, dan melakukan update perkembangannya," jelasnya.

Tokopedia, sebagaimana penuturan Johnny, data-data yang berkaitan dengan keuangan dan akun pelanggan dipastikan aman.

"Tadi disampaikan bahwa security sistem hingga saat ini belum bisa diterobos, walaupun sebagian data terkait nama, telepon, email, sebagiannya bisa saja sudah dimasuki oleh peretas, tapi data keuangan dan akun pelanggan tetap masih terjaga dengan aman," pungkasnya.

Kabar kebocoran data pengguna Tokopedia sendiri bermula dari kicauan akun Under The Breach. Mereka mendapati seorang hacker menawarkan 15 juta data pengguna Tokopedia.

Saat dikonfirmasi kabar tersebut Tokopedia membenarkan adanya upaya pembobolan data penggunanya. Mereka turut memastikan informasi penting pengguna, seperti password, tetap berhasil terlindungi lantaran terenkripsi.

Hanya saja laporan terbaru Under The Breach dan temuan pengamat keamanan Vaksincom Alfons Tanujaya cukup mencengangkan. Sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia yang dijual di situs gelap dengan harga USD 5.000 atau sekitar Rp 73 juta.