Twitter akan membuka akses data percakapan real time di platformnya yang terkait pandemi virus corona. Ini dilakukan untuk membantu kebutuhan penelitian untuk mendalami penyakit baru tersebut.
Dikutip dari AFP, proyek ini bertujuan mengumpulkan informasi tentang penyebaran penyakit, menilai respons darurat dan tren komunikasi selama krisis, dan menangani disinformasi.
"Ini adalah kumpulan data unik yang mencakup puluhan juta tweet setiap hari. Percakapan yang terjadi di Twitter sangat mendalam dan memiliki potensi untuk membantu dunia lebih memahami pandemi COVID-19," kata Twitter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses ke data real-time Twitter juga dapat membantu mengembangkan perangkat berbasis kecerdasan buatan bagi para ilmuwan yang bekerja keras mengatasi wabah global ini.
"Percakapan publik dapat membantu dunia belajar lebih cepat, menyelesaikan masalah dengan lebih baik dan menyadari bahwa kita semua terlibat bersama-sama," kata CEO Twitter Jack Dorsey.
Wakil Presiden Komisi Eropa Vera Jourova, yang bertanggung jawab atas masalah disinformasi terkait COVID-19, menyambut baik inisiatif ini.
"Saya selalu menggarisbawahi pentingnya bagi para peneliti untuk memiliki akses yang lebih baik ke data dan alat non-personal yang bermanfaat. Ini adalah kunci untuk memahami penyebaran disinformasi," tutupnya.
(rns/rns)