Pembatasan jumlah forward yang dilakukan WhatsApp efektif mengurangi pesan viral di platformnya. Terjadi penurunan yang sangat drastis selang beberapa pekan usai kembali dibatasi.
"WhatsApp berkomitmen untuk menangani pesan viral. Sejak menerapkan batas baru, secara global, telah ada pengurangan 70% dalam jumlah pesan diteruskan yang dikirim di WhatsApp. Perubahan ini membantu menjaga WhatsApp menjadi tempat untuk percakapan pribadi dan personal," kata juru bicara WhatsApp dikutip dari laman The Next Web, Senin (27/4/2020).
WhatsApp pertama kali melakukan pembatasan jumlah forward pesan pada 2018. Kala itu untuk menangkal beredarnya pesan hoax di India yang memakan korban nyawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebijakan tersebut kemudian diberlakukan secara global. Hasilnya mampu mengurangi menurunkan 25% pengiriman pesan yang diteruskan secara global.
Namun sejak Pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia banyak pesan salah kaprah soal virus corona bertebaran. Tidak tinggal diam, WhatsApp langsung mengambil tindakan dengan kembali membatasi pesan yang diteruskan di awal April lalu
WhatsApp mengatakan bukan artinya pesan terusan bermakna buruk. Banyak juga konten informatif dan menghibur. Namun banjir pesan terusan juga berisiko masuknya pesan yang misinformasi.
"Kami percaya sangat penting untuk menghambat penyebaran pesan-pesan ini agar WhatsApp tetap menjadi tempat yang tepat untuk menjalin percakapan personal," kata mereka.
Layanan pesan instan milik Facebook itu kemudian hanya memperbolehkan forward hanya sekali dalam satu waktu. Dan bisa dilihat dari pernyataan WhatsApp tadi, upaya tersebut berhasil seperti sebelumnya.
(afr/fay)