Periset mungkin telah menemukan bukti pertama bahwa pernah ada manusia meninggal dunia karena terkena meteor yang jatuh. Kejadian tersebut merupakan sesuatu yang sangat langka dan selama ini amat sulit ditemukan buktinya.
Meteoritical Society dalam risetnya menyatakan sebuah meteor membunuh seorang pria dan satu orang lagi menderita kelumpuhan setelah batu antariksa itu jatuh seperti hujan di sebuah desa di Sulaymaniyah, Irak. Dulunya, wilayah tersebut merupakan bagian dari Kekhalifahan Utsmaniyah.
Peristiwa ini berlangsung pada 22 Agustus 1888 dan terekam dalam 3 manuskrip yang disimpan dalam arsip pemerintah Turki. Kejadiannya dilaporkan oleh Gubernur Sulaymaniah pada Sultan ke-34 Kekaisaran Ottoman Abdul Hamid II.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika benar, maka inilah pertama kalinya dan satu-satunya ada bukti tercatat manusia terbunuh oleh meteor. Ilmuwan menyebut peluang terjadinya sangat rendah, yaitu sekitar 1 banding 250 ribu.
"Terkait fakta dokumen itu berasal dari sumber resmi pemerintah dan ditulis oleh otoritas lokal, kami tidak curiga bahwa begitulah kenyataannya," tulis para periset, dikutip detikINET dari Independent.
Dengan penemuan tersebut, terdapat kemungkinan sebenarnya peristiwa kematian akibat meteor sudah beberapa kali terjadi, namun belum ditemukan bukti sahihnya atau masih tersimpan di suatu tempat seperti arsip bersangkutan.
Pada tahun 1954, sebuah meteor jatuh di sebuah tanah pertanian di Alabama, Amerika Serikat. Itulah pertama kali diketahui meteor menimbulkan luka-luka pada korban bernama Elizabeth Fowler Hodges, tapi tidak sampai meninggal.
Meteor sendiri merupakan pecahan dari asteroid dan kadang menghujani Bumi, tapi sebagian besar hancur di atmosfer.
Menurut NASA, sedikitnya ada 822 kejadian hujan meteor yang mencapai Bumi sejak tahun 1988. Menurut beberapa ilmuwan, kemungkinan rata-rata ada 17 meteor jatuh ke permukaan Bumi setiap hari.
(fyk/fay)