Bikin Heboh Sampai Dikira Invasi UFO, Ternyata Satelit SpaceX Elon Musk
Hide Ads

Bikin Heboh Sampai Dikira Invasi UFO, Ternyata Satelit SpaceX Elon Musk

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 24 Apr 2020 08:02 WIB
Elon Musk
Dikira invansi alien, ternyata satelit Stalink milik SpaceX, perusahan besutan Elon Musk. Foto: Reuters
Jakarta -

Para stargazer dikejutkan dengan lintasan cahaya pada langit Inggris 19 April 2020. Berbagai teori pun bermunculan malam itu termasuk dugaan invansi UFO.

"Bukan pesawat, karena ada cahaya kelap-kelip di bawah mereka, dan benda itu semua terbang rendah juga lambat. Bukan juga meteor, karena mereka tidak konvoi.... #UFOs," cuit salah satu orang di Twitter.

Sementara yang lain menulis, "apakah orang menyadari ada apa rentetan satelit ada di langit Inggris sekarang? Sepertinya ada 50?".


Dikutip dari Express, terjawab sudah bahwa cahaya itu berasal dari satelit Stalink milik SpaceX, perusahaan milik Elon Musk. Terhitung ada 60 yang mengorbit. Total, sudah ada 420 satelit Starlink yang beroperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Starlink merupakan salah satu ambisi SpaceX yang kontroversial. Sebab, mereka berambisi meluncurkan 12 ribu satelit ke orbit Bumi dengan tujuan membuat internet dapat diakses di semua pelosok Bumi. Satelit ini pertama kali diluncurkan pada Mei 2019, dan bulan demi bulan terus meningkat jumlahnya.

Meski demikian, ide ini ditentang banyak astronom. International Astronomical Union (IAU) sampai angkat suara mengenai hal ini.

"Pertama, permukaan satelit ini biasanya terbuat dari logam yang sangat reflektif, dan pantulan dari Matahari pada jam-jam setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit menjadikannya tampak sebagai titik-titik yang bergerak lambat di langit malam," kata IAU dalam sebuah pernyataan.

Sekalipun tampilan titik-titik itu samar, refleksi tersebut bisa mengganggu teleskop astronomik yang ada di daratan.

"Kedua, meskipun ada upaya penting untuk menghindari gangguan frekuensi astronomi radio, sinyal radio agregat yang dipancarkan dari konstelasi satelit masih dapat mengancam pengamatan astronomi pada panjang gelombang radio," sambungnya.

Dalam pernyataan tersebut dijelaskan kemajuan terbaru dalam astronomi radio sangat krusial karena bisa menghasilkan banyak hal contohnya gambar pertama dari lubang hitam (black hole) atau memahami lebih lanjut tentang pembentukan sistem planet.




(ask/afr)