Tak ingin berdiam diri dan hanya fokus pada dunia antariksa, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ikut mengembangkan ventilator untuk mengobati pasien virus Corona.
NASA mengumumkan bahwa pada Kamis (23/4) waktu setempat, mereka berhasil mengembangkan ventilator hanya dalam waktu 37 hari. Sebagai catatan, alat kesehatan tersebut sejauh ini masih dalam bentuk prototipe.
Adapun ventilator buatan NASA itu dinamakan dengan VITAL yang merupakan kepanjangan dari Ventilator Intervention Technology Accessible Locally. NASA harus menunggu persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) sebelum alat tersebut digunakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengkhususkan diri dalam urusan pesawat ruang angkasa, bukan manufaktur perangkat medis. Tapi teknis yang sangat baik, pengujian yang ketat dan prototipe cepat adalah beberapa spesialisasi kami," tutur Direktur Laboratorium Jet Propulasion NASA Michael Watkins dilansir dari Mashable, Sabtu (25/4/2020).
VITAL bukan ventilator seperti yang disumbangkan Elon Musk belum lama ini. Alat tersebut dibuat untuk digunakan secara invansif, meskipun tidak akan bertahan selama ventilator yang lebih tradisional.
"Perangkat baru ini tidak akan menggantikan ventilator rumah sakit saat ini, yang dapat bertahan bertahun-tahun dan dibuat untuk mengatasi berbagai masalah medis yang lebih luas," kata NASA.
![]() |
"Sebaliknya, VITAL dimaksudkkan untuk bertahan tiga hingga empat bulan dan secara khusus untuk pasien COVID-19," sambungnya.
Mesti mengembangkan ventilator untuk pasien positif COVID-19, NASA menyebutkan bahwa alat itu memanfaatkan suku cadang yang saat ini tersedia.
"Tetapi tidak untuk bersaing dengan rantai pasokan ventilator yang saat ini dibuat," ucapnya.
Dengan menggunakan komponen non-tradisional, tim NASA tampaknya telah menemukan celah dari persoalan yang terjadi saat ini.
(agt/rns)